Lihat ke Halaman Asli

Suhud Rois

Guru SD Peradaban Insan Mulia

Mengapa Guru Harus Punya Keterampilan Regulasi Emosi?

Diperbarui: 2 Januari 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelumnya, yuk, kita pahami dulu apa, sih regulasi emosi itu.

Regulasi emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosinya dengan cara yang sehat dan efektif. Tentu saja ini berhubungan dengan pengaturan respons emosional terhadap stimulus dan peristiwa yang terjadi di sekitar kita.

Eh, regulasi emosi bukan hanya tentang mengendalikan emosi, lo. Namun, juga tentang memahami sebuah perasaan serta mengekspresikannya dengan cara yang tepat. Nah, dari hal ini jelas, kan, kalau kemampuan ini punya peran penting dalam membangun hubungan interpersonal yang baik, mencapai tujuan, dan menjaga kesejahteraan psikologis.

Mau lebih jelas lagi? Yuk, kita bahas!

Regulasi emosi dimulai dengan kemampuan mengenali dan memahami emosi yang dirasakan. Penting banget menyadari perasaan kita; mengidentifikasi apakah itu kegembiraan, kecemasan, kemarahan, atau emosi lainnya. Kesadaran emosional tersebut akan membantu kita membuat keputusan yang lebih baik dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Setelah mengenali emosi, langkah berikutnya adalah memahaminya. Mengapa emosi itu muncul? Apa yang memicu respons emosional itu?

Pemahaman tersebut membantu kita menilai situasi dengan lebih baik dan menanggapi dengan cara yang sesuai. Bukannya malah merespons secara impulsif.

Regulasi emosi mencakup kemampuan untuk mengekspresikan emosi secara sehat dan sesuai. Ini tidak berarti menahan emosi kita atau menutupinya, tetapi lebih kepada ekspresi yang tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Komunikasi emosional yang efektif dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan saling pengertian.

Regulasi emosi juga melibatkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Orang yang dapat mengatur emosinya dengan baik cenderung lebih fleksibel menghadapi tantangan dan perubahan dalam kehidupan.

Perlu juga dipahami bahwa regulasi emosi bukan  sesuatu yang statis. Ia merupakan pembelajaran seumur hidup. Kita dapat terus mengembangkan keterampilan ini melalui refleksi, pengalaman hidup, dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Ketika sudah memahami dan mampu mengembangkan regulasi emosi, kita dapat mencapai keseimbangan emosional yang lebih baik, membentuk hubungan yang lebih positif, dan menghadapi kehidupan dengan ketangguhan mental. Wow.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline