Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Syahwat Sang Kyai

Diperbarui: 6 Oktober 2017   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[Ketika seorang Kyai besar menikah lagi (dan lagi)]

demi fatima demi aisyah dimulyakanlah engkau, nyai
maka ikhlaskan aku menikah lagi

hendaknya pandang aku padanya tak jadi zinah
rindu aku padanya tak jadi khianat
karena sesungguhnya cintaku padamu tak pernah berbagi
hanya saja syahwat ini, nyai
tak bisa ditumpulkan oleh wudlu oleh lilitan sorban oleh alif ba ta sa
supaya tak setiap menjelang sembahyang malam kau turunkan kerudung
supaya tak setiap menjelang sembahyang malam kau junub
supaya aku tahu sedalam apa taqwamu
supaya aku maklum sedalam apa kesetiaanmu
maka ikhlaskan aku menikah lagi
demi sunah demi barokah demi umah

berdua kita berjuang telah
berdua kita tirakat telah
berdua kita bermenang telah

karena aku guru maka digugu dan disaru
karena aku mursid aku darwis maka setiap tindakanku adalah pahala
maka ikhlaskan aku menikah lagi
maka amalku adalah amalmu

ikhlaskan aku menikah lagi, nyai
karena kewajiban adalah wajib maka aku tak akan lalaikan kewajiban
lalu engkau akan berbagi kewajiban sementara aku memberikan kewajiban
maka di antara kewajiban-kewajiban itu diwajibkan pula atasku untuk berkewajiban pada yang menjadi kewajibanku

nawaitu
aku nikahi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline