Lihat ke Halaman Asli

Euis Novianti

Life Must Goes On

Kenali Ekspektasi dan Realita dalam "Social Media"

Diperbarui: 19 Maret 2021   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi social media. sumber gambar: liputan6.com

Saat melihat postingan orang di social media, pernah gak kalian berpikir kok orang ini bahagia terus ya? Kok bisa bisanya orang ini mempunyai kehidupan yang bahagia? Kalian pasti juga pernah melihat postingan tentang ujaran kebencian, saling sindir di social media bukan? Atau kalian merasa bingung sebenarnya social media itu apa sih kegunaannya?

Tak dapat dipungkiri lagi bahwasannya sekarang social media menjadi kebutuhan pokok kita sebagai manusia. Bukan hanya kebutuhan yang bersifat pribadi, melainkan sekarang pun social media sudah menjadi kebutuhan pokok dalam suatu pekerjaan.

Kita memiliki peran sebagai social media management, dimana dalam menjalankan segala aktivitas dalam bersocial media kita lah yang mengaturnya. Apapun yang dilakukan dalam bersocial media kita lah yang memiliki kendali penuh atas itu.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran diri akan pentingnya melakukan manage dalam bersocial media. Di era milenial ini tak dapat dipungkiri lagi penyebaran media dan teknologi yang semakin cepat mengakibatkan control terhadap social media juga kurang.

Tak jarang kita lihat postigan tentang ujaran kebencian di social media. Sebenarnya untuk apa sih melakukan hal itu? dan kenapa social media seolah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia sekarang?

Sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa orang lebih memilih melakukan tindakan tersebut dalam besocial media. Alasan yang mungkin bisa dipahami adalah karena kesukaan dan cara orang mengekspresikan dirinya itu berbeda.

Yang harus kita semua lakukan adalah membatasi diri untuk melakukan sesuatu yang sifatnya pribadi, misalnya mempublish masalah yang sedang kita alami. Mengapa demikian? Karena ketika kita mempublish sesuatu yang sipatnya pribadi itu tidak pantas.

Contohnya ketika kalian sedang bertengkar dengan orang di dunia nyata dan kalian ungkapkan kebencian kalian di social media, maka akan mudah bagi publik untuk men-judge, mencap, dan memngingat kalian sebagai orang yang tidak memiliki etika.

Mudah bagi orang lain untuk memberikan label kepada kalian. Dan yang perlu kalian ketahui adalah bahwasannya jejak internet itu susah untuk di hapus. 

Orang lain akan mudah mndapatkan jejak kalian di internet meskipun kalian sudah menghapusnya. Oleh karena itu patut sekali kita untuk berhati-hati dan bijaksana dalam besocial media.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline