Opini SPMC versi "Rasa Saya" oleh: Suhindro Wibisono
(Kejutan)
"MELAWAN AHOK, PDIP PILIH Prof. NURDIN ABDULLAH (Bupati Bantaeng)"
PDIP menjaring Balon Gubernur DKI untuk Pilkada 2017, supaya terlihat serius dan keren para Balon (bakal calon) di test dahulu, ada banyak macam testnya termasuk didalamnya test psikologi, wawasan, motifasi, dll. Biaya test-nya Rp. 5 juta perpeserta, itulah yang juga ingin saya rumpi disini, tentu saja versi saya ya, versi orang ndeso yang tidak paham pakem apa-apa selain menurut "rasa saya", sori untuk semuanya, utamanya juga untuk PDIP.
Pemprov DKI yang dipimpin oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) baru saja memboyong 4 piala penghargaan dari 7 yang disediakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), piala dianugrahkan saat acara penutupan Musrenbangnas 2016, di Istana Negara pada Rabu, 11 Mei 2016. Dan empat penghargaan yang diraih Pemprov DKI Jakarta adalah: Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Terbaik ; Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Inovatif ;
Terbaik I Kategori Tingkat Pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) Tertinggi Tahun 2015 ; Terbaik I Kategori Tingkat Pencapaian Indikator MDGs Terbanyak pada Tahun 2013-2015. Kalau ada yang menyatakan bahwa itu semua bukan karena kepemimpinan Gubernur Ahok, lalu karena kepemimpinan siape bos? Nggreges dan mbrebes mili ya melihat kenyataan kehebatan Ahok? Wong sudah menggalang persatuan untuk fitnah menjatuhkan kok malah terungkap kehebatan. Saya rasa itu mungkin pencapaian yang pertama kali diperoleh oleh Pemprov di negeri ini. Sori kalau ngawur karena mungkin ada Pemprov yang pernah menyamai bahkan melebihi? Perolehan penghargaan yang sekaligus membuat "galau" para bakal penantang Ahok pada kompetisi Pilkada Gubernur DKI 2017 yang akan datang, semakin "hopeless" untuk bisa menang bagi Balon Gubernur DKI 2017.
Nama Balon Gubernur DKI untuk Pilkada 2017 yang masih (pernah) beredar adalah:
Ridwan Kamil (pernah)
Ahmad Dhani
H. Lulung (PPP, Wakil Ketua DPRD DKI)
Adhyaksa Dault (mantan Menpora)
Mischa Hasnaeni Moein
Menteri Susi P (pernah)
Sandiaga Uno
Yusril Ihza Mahendra
Tri Rismaharini (Risma) (?)
Djarot (Wagub DKI saat ini)
Sanusi (pernah)
M.Taufik (Gerindra)
Suyoto (Bupati Bojonegoro)
Dessy Ratnasari
Muhammad Idrus (PKS)
Yoyok (Bupati Batang)
DLL
Dari semua nama yang beredar itu, yang ada "kemungkinan" seru untuk tanding lawan Ahok & Heru (Ahok Heru sudah menyatakan maju lewat jalur independen / perseorangan) untuk Pilkada DKI 2017 yang akan datang, menurut saya hanya nama Risma jika dipasangkan dengan Yoyok atau Ridwan Kamil+Yoyok.
Ridwan Kamil+Risma, kecil kemungkinan bisa terlaksana, siapa yang mau dijadikan Cawagubnya? Keduanya sama-sama kecil kemungkinan untuk mau jadi nomor 2, lagian ngapain untuk jadi nomor dua kalau didaerahnya saat ini sudah jadi nomor satu? Berbeda dengan Yoyok, karena Yoyok masa kerjanya sudah akan berakhir dan juga merasa banyak belajar dari Risma, jadi Yoyok besar kemungkinan untuk bersedia menjadi nomor 2 jika dipasangkan untuk Risma maupun untuk Ridwan Kamil.
Karena Ridwan Kamil sudah menyatakan tidak akan maju untuk Pilkada DKI 2017, maka kita lupakan saja tokoh yang satu itu, walau saya melihatnya itu adalah pilihan realistis yang waras oleh RK, taruhannya adalah "anak dipangku dilepaskan", sementara besar kemungkinan kekalahan berdasarkan data yang ada waktu keputusan tersebut diambil oleh RK, jadi memang RK mengambil keputusan yang paling waras saat itu.