Lihat ke Halaman Asli

KPK Cegah Sutan Bhatoegana ke Luar Negeri

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1392317467568252653

[caption id="attachment_322452" align="aligncenter" width="225" caption="(Image source:) hukum.kompasiana.com"][/caption]

Kompasiana. Wow ..... Setelah beberapa waktu yang lalu terlihat pucat-pasi ketika tempatnya digeledah KPK, (»Sutan Bhatoegana “Pucat-Pasi” Digeledah KPK« http://kom.ps/AFeNgk)    bara api atas keterlibatan SB pada kasus SKK MIGAS makin nyata terlihat. Semoga para pemburu berita dapat menemukan yang bersangkutan untuk mendapatkan tanggapan atas kenyataan bahwa dirinya dicegah bepergian ke luar negeri oleh KPK.

Ayo kita saksikan, apakah yang bersangkutan juga akan memberikan tanggapan lantang seperti biasanya? Atau adakah rasa malu atas pernyataan-pernyataannya selama ini, bagaimana yang bersangkutan menggambarkan tentang kebersihannya dengan membawa saksi Allah. Apalagi kalau rumah-rumah mewahnya yang belum lama digeledah nantinya disita KPK. Memang SB belum dinyatakan sebagai tersangka, tapi seperti rekam jejak yang selama ini kita tahu, biasanya untuk mereka yang awalnya digeledah oleh KPK, lalu di cegah ke luar negeri, ujung akhirnya adalah penghuni hotel prodeo bukan?

Atau seperti biasa terjadi pada banyak politikus, hari ini para pemburu berita tidak dapat menemukan SB, harap maklum, tunggulah satu hari lagi, mungkin SB sedang terkejut dan juga menimbang lalu negosiasi pakai pengacara siapa ya supaya afdol. Karena justru kalau hari ini SB sudah siap menemui para pemburu berita dengan didampingi pengacara, bisa jadi yang bersangkutan sudah beberapa waktu memepersiapkannya, dan itu berarti yang bersangkutan sudah menduganya. Bukankah hal itu juga menggambarkan bahwa yang bersangkutan sesungguhnya memang terlibat atas suatu perkara yang digunjingkan? Semoga terpikir olehnya tentang hal itu, atau ..... akan masuk kelompok "tidak ada kejahatan yang sempurna" dengan semudah itu?

Kita sudah bisa membayangkan SB tidak lama lagi akan mendapat gelar OKNUM, bahkan oleh kolega separtainya sendiri. Lalu partainya akan mengatakan: "Tidak ada ampun bagi mereka yang terlibat." Karena pembelaan berarti semakin menenggelamkan partainya itu sendiri bukan? Walaupun bisa jadi rakyat menilai, ternyata banyak tokoh partainya perampok uang negara, alias tidak dapat dipercaya!

Jadi teringat kemanjuran kata-kata sebagai berikut:
"Ragukanlah mereka, yang SERING bersumpah dengan menyebut nama Allah atas kebersihan/kebaikan dirinya."
Apakah SB termasuk kelompok itu? MASUK TUH BARANG .....hehehe... (SPMC SW, Februari 2014)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline