Lihat ke Halaman Asli

suherman agustinus

Dum Spiro Spero

New Normal Gagal, Mau Apa Lagi?

Diperbarui: 11 Juli 2020   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kabarsiger.com

Kurang lebih sudah dua bulan kita memasuki era New Normal (Normal Baru). Aktivitas ekonomi kini kembali berjalan meski harus menggunakan protokol kesehatan. 

Begitu juga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah-sekolah sudah berjalan. Terutama untuk daerah-daerah yang berzona hijau. Untuk daerah yang berzona merah, tetap belajar secara virtual.

Namun demikian,  jumlah korban Covid-19 terus bertambah. Seperti dilangsir dari Kompas.com, bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hari ini bertambah 1.671 kasus.

Penambahan kasus baru ini menyebabkan kini ada 74.018 kasus di Indonesia terhitung sejak diumumkan pasien pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu (kompas.com, 11 Juli 2020).

Fakta tersebut menunjukkan bahwa kebijakan New Normal tak membawa dampak yang signifikan. Bahkan bisa dikatakan GAGAL. Terus mau apa lagi?

Saya kira jawaban atas pertanyaan tersebut hanya satu, yakni menjaga diri masing-masing. Minimal kita bisa menjaga kesehatan diri sendiri. Dalam arti, kita tetap melakukan aktivitas seperti biasa dengan memakai protokol kesehatan.

Pemerintah tak perlu mengambil kebijakan yang sudah-sudah. Misalnya kebijakan PSBB atau beraktivitas dari rumah yang jelas-jelas merugikan banyak pihak. Kebijakan-kebijakan tersebut sudah gagal dan tak perlu dicoba lagi.

Lagi pula, WHO sudah menyampaikan secara jelas bahwa coronavirus sulit hilang dari kehidupan masyarakat. WHO mengatakan demikian, tentu bukan tanpa alasan. Mereka sudah mengkajinya berdasarkan sains. Artinya, apa yang mereka katakan dapat dibuktikan secara sains.

Namun,WHO bukan bermaksud untuk menakut-nakuti masyarakat. Mereka hanya memotivasi masyarakat  supaya tetap menjaga jarak, selalu memakai masker dan sering mencuci tangan.

Barangkali sebelum corona merebak di negara ini, gerakan mencuci tangan dan selalu memakai masker merupakan hal yang sangat sederhana dan tak penting bagi sebagian orang. Maka corona mengajak kita untuk berubah. Mau tidak mau, suka tidak suka, pola hidup harus berubah. Jangan sampai menunggu hingga terpapar corona baru mau berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline