Lihat ke Halaman Asli

Suherman

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Social Security Fairness Act: Langkah Bersejarah Joe Biden dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai Negeri

Diperbarui: 6 Januari 2025   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joe Bidden (Sumber: https://www.whitehouse.gov/wp-content/uploads/2021/04/P20210303AS-1901.jpg)

Pada 5 Januari 2025, Presiden Joe Biden menandatangani Social Security Fairness Act menjadi undang-undang, sebuah langkah yang meningkatkan pembayaran Jaminan Sosial bagi hampir 3 juta pegawai negeri, termasuk guru, petugas pemadam kebakaran, dan polisi.Sumber

Latar Belakang

Sebelumnya, dua ketentuan---Windfall Elimination Provision (WEP) dan Government Pension Offset (GPO)---membatasi manfaat Jaminan Sosial bagi individu yang menerima pensiun pemerintah. WEP mengurangi manfaat bagi mereka yang menerima pensiun dari pekerjaan yang tidak tercakup oleh Jaminan Sosial tetapi juga memenuhi syarat melalui pekerjaan lain. GPO mengurangi manfaat bagi pasangan, janda, dan duda dengan pensiun dari pekerjaan non-Jaminan Sosial.  Sumber

Dampak Undang-Undang

Dengan pencabutan WEP dan GPO, banyak pensiunan pegawai negeri akan melihat peningkatan signifikan dalam pembayaran bulanan mereka. Beberapa individu diperkirakan menerima tambahan hingga $587 per bulan. Sumber

Tantangan Keuangan

Meskipun undang-undang ini memperbaiki ketidakadilan sebelumnya, para kritikus khawatir tentang dampaknya terhadap stabilitas keuangan program Jaminan Sosial. Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan bahwa perubahan ini akan menambah sekitar $195 miliar pada defisit federal selama sepuluh tahun ke depan dan dapat mempercepat habisnya dana perwalian Jaminan Sosial sekitar enam bulan lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Sumber

Opini Publik

Banyak organisasi, termasuk serikat pekerja sektor publik, memuji undang-undang ini sebagai kemenangan besar bagi para pekerja yang telah lama merasa dirugikan oleh ketentuan sebelumnya. Namun, beberapa analis fiskal dan anggota parlemen menyuarakan keprihatinan tentang keberlanjutan jangka panjang program Jaminan Sosial dan menyerukan reformasi lebih lanjut untuk memastikan solvabilitasnya di masa depan. Sumber

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline