Lihat ke Halaman Asli

Suhendrik N.A

Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Indramayu Butuh Perubahan Nyata, Bukan Janji Manis Penguasa

Diperbarui: 24 November 2024   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kabupaten Indramayu (website Pemerintah Indramayu/www.indramayukab.go.id)

Indramayu, sebuah kabupaten yang kaya dengan potensi alam dan budaya, telah lama terjebak dalam pusaran janji-janji manis yang jarang berbuah nyata. Dari sawah-sawah yang membentang hingga pesisir pantai yang menjanjikan, kabupaten ini seharusnya menjadi salah satu daerah unggulan di Jawa Barat. Namun, kenyataannya jauh dari ideal. Jalan-jalan rusak, pendidikan yang masih timpang, hingga kesenjangan ekonomi terus menjadi masalah klasik yang tak kunjung teratasi.

Kini, harapan masyarakat kembali disandarkan pada pemilihan bupati baru. Ada tiga calon yang maju, membawa visi dan misi masing-masing, lengkap dengan slogan yang menggema di baliho dan media sosial. Namun, alih-alih menyalakan harapan besar, masyarakat cenderung skeptis. Trauma akan janji-janji kosong masa lalu membuat warga lebih memilih bersikap realistis: yang penting lancar, jangan ada drama.

Janji Manis, Hasil Pahit

Selama bertahun-tahun, Indramayu seperti menjadi panggung besar bagi politisi yang pandai bersandiwara. Setiap kali kampanye, janji perubahan selalu diobral: pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat kecil. Namun, realisasi sering kali jauh dari harapan. Yang terlihat justru wajah-wajah penguasa yang berganti, tetapi pola yang sama terus berulang.

Rakyat Indramayu tidak butuh kata-kata manis. Mereka ingin aksi nyata. Jalan yang mulus untuk anak-anak mereka bersekolah, pasar yang hidup untuk mendukung pedagang kecil, dan lapangan pekerjaan untuk anak-anak muda yang terus bermimpi. Sayangnya, kepercayaan terhadap pemimpin mulai tergerus oleh kekecewaan yang berulang kali dirasakan.

Kepada Ketiga Calon, Ini Bukan Tentang Popularitas

Untuk ketiga calon bupati yang akan bertarung, masyarakat tidak berharap banyak. Popularitas di media sosial, strategi kampanye yang viral, atau janji-janji bombastis tidak lagi menarik perhatian mereka. Yang penting adalah bagaimana calon tersebut mampu menunjukkan komitmen nyata, bahkan sejak masa kampanye.

Satu pertanyaan besar yang harus mereka jawab: apa yang akan mereka lakukan untuk mengubah wajah Indramayu menjadi lebih baik? Bukan hanya dalam jangka pendek untuk memenuhi ekspektasi politik, tetapi juga untuk membangun pondasi kuat bagi generasi mendatang.

Pekerjaan rumah yang menumpuk ini membutuhkan lebih dari sekadar retorika. Mereka yang akhirnya terpilih harus menyadari bahwa Indramayu bukan sekadar batu loncatan politik, melainkan rumah bagi jutaan orang yang berhak mendapatkan kehidupan lebih baik.

Harapan Kecil: Semoga Semua Berjalan Lancar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline