Bulir bulir keringatnya menjadi nasi
Airmatanya adalah minyak bagi api
Sihir mu bekerja sedari pagi
Bapak jarang punya uang kertas
Tapi kopinya selalu panas
Tak pernah kau biarkan hingga ampas
Kepul asap bapak tak pernah putus sepanjang bernafas
Ibu mengajari aku berpuisi
Aku ingin seperti orang-orang
Pulang kerumah membawa senyum berseri
Kata katanya berubah menjadi uang
Bapak pulang jarang membawa uang
Duduk diplatar rumah dengan senyum riang
Menahan peluh juga sedih tak bisa memberi makan
Bercerita tentang kerasnya hidup kepada anaknya yang hanya seorang perangkai kata.
Katanya ;
Hidup ini seperti lagu, maaf nak bila nada mu penuh dengan nada sendu
Indramayu, 4 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H