Lihat ke Halaman Asli

Suhendrik N.A

Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Puisi: Sejumput Kenangan tentang Ibu

Diperbarui: 12 Mei 2022   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ibu edition by Canva (dokpri)

Ibu ajari aku menulis puisi
Bulir bulir keringatnya menjadi nasi
Airmatanya adalah minyak bagi api
Sihir mu bekerja sedari pagi

Bapak jarang punya uang kertas
Tapi kopinya selalu panas
Tak pernah kau biarkan hingga ampas
Kepul asap bapak tak pernah putus sepanjang bernafas

Ibu mengajari aku berpuisi
Aku ingin seperti orang-orang
Pulang kerumah membawa senyum berseri
Kata katanya berubah menjadi uang

Bapak pulang jarang membawa uang
Duduk diplatar rumah dengan senyum riang
Menahan peluh juga sedih tak bisa memberi makan
Bercerita tentang kerasnya hidup kepada anaknya yang hanya seorang perangkai kata.

Katanya ;
Hidup ini seperti lagu, maaf nak bila nada mu penuh dengan nada sendu

Indramayu, 4 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline