Jurnal ilmiah memiliki peran yang sangat penting dalam dunia akademik dan penelitian. Sebagai media utama untuk menyebarluaskan hasil penelitian, jurnal ilmiah tidak hanya menjadi sumber referensi terpercaya, tetapi juga sarana bagi peneliti untuk berbagi kontribusi mereka kepada masyarakat ilmiah.
Dalam ekosistem akademik, publikasi di jurnal ilmiah sering kali menjadi tolok ukur kredibilitas dan produktivitas seorang peneliti.
Tidak hanya itu, jurnal ilmiah juga menjadi wadah untuk memvalidasi temuan-temuan baru melalui proses peer review yang ketat.
Proses ini memastikan bahwa setiap artikel yang diterbitkan memenuhi standar kualitas dan integritas ilmiah. Dengan demikian, jurnal ilmiah berfungsi sebagai fondasi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di berbagai disiplin, mulai dari sains hingga humaniora.
Namun, proses untuk dapat mempublikasikan artikel di jurnal ilmiah tidaklah mudah. Penulis dituntut untuk memahami tata cara penulisan yang sesuai, mengikuti pedoman editorial, hingga menghadapi revisi berdasarkan masukan reviewer.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai jurnal ilmiah dan persyaratan publikasi menjadi hal yang sangat penting bagi para akademisi dan peneliti.
Bagi banyak peneliti di Indonesia, publikasi jurnal yang terindeks SINTA (Science and Technology Index) merupakan langkah penting untuk meningkatkan reputasi akademik.
Namun, seringkali proses publikasi terasa lambat dan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya penyebab jurnal SINTA lama publishnya?
Kenapa Jurnal SINTA Lama Publishnya?
Berikut adalah beberapa faktor yang sering menjadi penyebabnya.