Lihat ke Halaman Asli

Aksara Suhendi

Pembelajar Sejati

Cerpen 1500 Kata

Diperbarui: 15 Agustus 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edited by penulis via Canva

Cerpen, atau cerita pendek, adalah salah satu bentuk karya sastra yang menyajikan kisah atau cerita yang singkat dan padat. Umumnya, cerpen berfokus pada satu peristiwa utama atau konflik, dengan alur yang sederhana dan jumlah tokoh yang terbatas. Cerita dalam cerpen biasanya berpusat pada satu tema dan disampaikan secara langsung tanpa banyak pengembangan latar atau karakter, sehingga dapat diselesaikan dalam sekali baca.

Dalam cerpen, penulis cenderung mengarahkan pembaca pada satu pengalaman emosional atau ide yang kuat, sering kali dengan akhir yang mengejutkan atau memberikan kesan mendalam. Karena sifatnya yang singkat, cerpen lebih menekankan pada kekuatan narasi dan kejelasan pesan dibandingkan dengan pengembangan cerita yang kompleks.

Cerpen sering digunakan sebagai medium untuk menyampaikan ide, kritik sosial, atau refleksi terhadap kehidupan sehari-hari. Meskipun singkat,

Contoh Cerpen Fiksi

Judul: "Di Balik Senja Kota Tua"

Pengenalan

Kota tua itu selalu dipenuhi oleh senja yang merah jingga, seolah-olah menutupi setiap sudutnya dengan selimut nostalgia. Di antara bangunan tua yang mulai retak, berdirilah sebuah kafe kecil bernama "Kopi Kenangan." Di sinilah setiap senja, Aksara, seorang penulis muda, selalu duduk di sudut yang sama, mengamati dunia dari balik jendela besar yang menghadap ke jalan.

Konflik

Aksara bukanlah penulis terkenal, namun di kotanya, ia sudah memiliki beberapa penggemar setia yang menantikan ceritanya. Setiap hari, ia mencari inspirasi dari kehidupan yang berlalu di depan matanya---orang-orang dengan cerita yang tak pernah terungkap, kecuali dalam imajinasinya.

Suatu hari, ketika hujan mulai turun bersamaan dengan datangnya senja, seorang gadis masuk ke kafe dengan tergesa-gesa. Ia mengenakan mantel hujan yang basah kuyup dan menghempaskan tubuhnya ke kursi di sudut lain kafe, tak jauh dari tempat Aksara duduk. Mata mereka bertemu sebentar, namun cukup untuk membuat Aksara merasa ada sesuatu yang berbeda dengan gadis itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline