Lihat ke Halaman Asli

Mondok saat Usia 7 Tahun

Diperbarui: 15 November 2018   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak lulus kuliah saya mengabdikan diri di pesantren anak-anak. Ini pertama kalinya saya berada di pesantren yang khusus anak-anak. Dulu sih pernah mondok tapi biasanya mereka yang datang anak-anak yang sudah lulus sekolah dasar. Dari awal ngelamar saya sudah ditanya 'sanggup tidak untuk mukim (tinggal di pondok) selama 24 jam? 

Saya jawab aja, inyaAllah. Beberapa hari kemudian saya ditelpon bahwa saya ditelpon untuk menjadi salahsatu asatidz di sana. Pertama kali saya melihat mereka ada perasaan gimana gitu umur 7 tahun atau usia sd udah pisah sama orangtuanya. Saya saja mondok lulus sd ketika berangkat ke pesantren nangis, seddih gitu hhhe.

Anak-anak tidak dibebankan secara fisik. Mereka hanya mengaji saja. Cucian, laundry dan makan sudah ada yang menyediakan. Tapi yang jadi catatan berpisahnya itu loh! baik anak maupun orangtua harus sama-sama kuat karena saya yakin melepaskan anak  gak mudah. Pada waktu penerimaan siswa baru saya sempat mewawancarai alasan mereka memasukkan anaknya ke pesantren. 

Banyak orangtua yang khawatir dengan pergaulannya di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Menurutnya lingkungan hari ini sangat membahayakan. Maka sebagai alternatifnya mereka memasukkan anaknya ke pesantren agar lebih aman.

Medidik anak itu tidak mudah. Saya menyaksikan langsung para asrama yang mengkordinir setiap kamar. Mulai dari tidur, makan dan mandinya. Ada anak yang masih ngompol, pup di celana dan rutinitas nangis hehe. Pokoknya rame banget dah. Tipe setiap anak pastinya berbeda satu sama lain. Berbeda pula cara penangannya. Sekakian dulu sharenya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline