Lihat ke Halaman Asli

Sisi Lain Khatam Al-Quran Anak Rank Salo, 11 Agustus 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13767036931875140515

Banyak cerita yang didapat dari perhelatan rutin tahunan Khatam Al - Qur'an di sebuah Nagari SALO, Kec Baso Kab Agam - Sumbar, Cerita dimulai dengan pulang basamo urang rantau pada tanggal 5 Agustus 2013 dilanjutkan pawai penyambutan oleh warga Salo dengan iringan Rebana yang selanjutnya acara Buka puasa Bersama di Surau Baringin Acara berlanjut ke persiapan acara Khatam Al - Qur'an, dari persiapan panggung, dekorasi hingga menyembelih 4 ekor sapi sebagai menu santapan makan pada acara Khatam Qur'an

13767043631782536681

Acara Khatam Al - Qur'an ke 14 di Salo di ikuti oleh 57 Peserta yang sebagian besar pesertanya dari anak Urang Rantau pada tanggal 11 Agustus 2013 dan dibuka oleh Bupati Agam

13767051352115438722

Beliau tidaklah untuk pertama kali membuka acara Khatam Al - Qur'an Di Salo ini, banyak cerita dan kekaguman beliau terhadap urang Salo yang masih kental menjalankan adat istiadat Minangkabau serta "samba cincang" nan pas dengan selera beliau Banyak pituah yang disampaikan Bapak Bupati kepada anak - anak peserta Khatam Al - Qur'an beserta urang tuo di Salo, agar dapat mempertahankan tradisi adat beragama Beliau juga sampaikan ke kaguman dan ucapan terimakasih kepada urang rantau yang tetap ingat dengan kampung halaman, serta mengikut sertakan anak - anaknya pada acara Khatam Al - Qur'an di kampung halaman, sehingga komunikasi dan silaturahmi tidak pernah putus sesuai dengan adat "Manjunjuang" yang tampak pada setiap acara Khatam Al-Qur'an

1376706809966885252

13767070251808825591

Penulis tidaklah terlalu memahami sejarah asal muasal Majunjuang tersebut, sehingga perlu bantuan dari rekan rekan lainnya, namun pada kesempatan ini penulis hanya menyampaikan analisa apa yang terlihat pada ADAT MANJUNJUANG pada acara Khatam Qur'an Rank Salo di Kab Agam - Sumbar
  1. Para wanita yang memiliki family (karena hubungan pernikahan) datang dengan manjunjuang talam (katidiang)
  2. Keluarga yang dikunjungi (biasanya selalu wanita) menerima bawaan (Talam/katidiang) yang di Junjuang oleh wanita yang datang
  3. Terjadi komunikasi antar 2 wanita
  4. Wanita yang manjunjuang dipersilahkan masuk dan di ajak menikmati hidangan
  5. Wanita yang datang dan menerima makan bersama dalam adat MAKAN BAJAMBA yang biasanya ditemani oleh keluarga yang lain paling tidak dalam satu Jamba ada 4 orang

Semoga hal - hal baik selalu dapat terjaga dan diteruskan oleh generasi berikutnya dan ini sesuai dengan pesan Bapak Bupati merupakan hutang kewajiban para orang tua untuk memperkenalkan tradisi (adat istiadat) ini kepada setiap generasi dibawahnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline