PUBLIK di negara ini termasuk publik negara tetangga masih tercengang dengan peredaran video porno Ariel "Peterporn". Hingga saat ini bahkan mungkin saat anda membaca tulisan ini semua orang yang tau Ariel masih menunggu kabar selanjutnya tentang sosok artis tersebut. Pencinta film bokep masih menunggu video-video Ariel sesi selanjutnya. Beberapa nama artis papan atas bahkan digosipkan pernah digauli vokalis dengan suara khasnya ini, sebut saja Bunga Citra Lestari (BCL), Aura Kasih, Sophia Latjuba, Ratu Felisha, Okie Agustina, Ardina Rasti, Tyas Mirasih, Dian Sastro, dan beberapa nama artis lainnya. Bintang porno asal negeri paman sam, Vicky Vette, bahkan mengakui tertarik untuk bermain bersama pria dengan gaya rambut yang selalu trend dengan melihat ramainya pembicaran tentang video Ariel jejaring sosial twitter. Semua itu telah lewat, fans Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari, hanya bisa berkata kenapa bisa, kenapa begitu, atau kok bisa, dan kata-kata penyesalan lainnya atas perbuatan bintang yang difavoritkan selama ini. Saat ketiga-tiganya menyangkali perbuatan itu, toh borok akan muncul dengan sendirinya. tapi saya ingat kutipan orang tua selama ini "Yakinlah, kebongohan biasanya ditutupi juga dengan kebohongan. Maka bertumpuklan kebohongan pada diri orang itu". Mudah-mudahan itu tidak berlaku atas pengakuan dengan rasa penyesalan dari mereka. Beberapa pakar seksiologi menilai ada kelainan seks yang dimiliki Ariel. Apapun alasannya, kata ustads yang perlu dimiliki setiap orang adalah pengendalian diri. "Kelainan seks apapun itu akan dapat dikendalikan dengan jiwa bersih," begitulah ungkapan sebagian ustads yang menanggapi video mesum tersebut. Tapi entahlah apakah mereka tidak menikmati video itu. hehehehe.... piss. Saya ingin sedikit membandingkan isu nasional tersebut dengan isu lokal di salah satu daerah di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kota Palopo. Saat ini, di daerah itu, pembicaraan Ariel seakan ditenggelamkan dengan terbongkarnya borok 18 lurah di daerah itu. Miris mendengar kasus ini. 18 lurah dengan sengaja menyalahgunakan bantuan beras untuk warga miskin (Raskin) di daerah kekuasaannya masing-masing. 18 lurah tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan kejaksaan setempat dan hasil investigasi beberapa lembaga termasuk lembaga kemahasiswaan dan person jurnalis dari beberapa media membuktikan mereka sengaja bersekongkol dengan pihak lain untuk menggelapkan jatah raskin untuk warga di daerahnya selama satu bulan. Uniknya nominal suap yang diterima sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 Juta tiap lurahnya. Dengan nominal itu mereka tega mengambil hak perut warga-warganya yang miskin itu. "Sungguh tega kalian," cetusku saat mengetahui kasus itu. Jumlah kerugian negara sendiri akibat penyimpangan raskin itu menurut kejaksaan hanya mencapai angka Rp 180 juta. Namun sebagian besar orang tidak melihat jumlah nominal kerugian negara itu. Tapi siapa korban dari kasus korupsi itu!!! Nominal uang suap yang diterima lurah juga telah dikembalikan ke kejaksaan sebesar Rp 55 juta. Tapi mengembalikan bukan berarti lepas dari jeratan hukum. Kebanyakan orang di daerah itu kini tidak melihat nominal yang diterima lurah. Tapi kasusnya yang menimbulkan dampak sosial yang cukup besar. Saat kasus Ariel begitu hangat dibicarakan, orang-orang di daerah itu dengan nada candaan berkata ganas mana Ariel atau para lurah itu (Ariel VS Lurah Pemakan Raskin). Jika Ariel sengaja membuat video untuk komnsumsi pribadi sebenarnya para lurah itu juga sengaja menggelapkan raskin untuk dinikmati secara pribadi. Nah... ganas mana Ariel Peterporn atau para lurah itu????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H