Ruang lengang telah kumohonkan pada matahari yang mulai berkemas, karena di rahim malam ini, ingin kupentaskan lagi
ringkasan hari, bulan dan almanak bagaimana aku memeluk hatimu serupa mutiara yang terangkai sempurna meski kutemui bulan telah mati menyisakan gelap melautkan air mata
Bersama percakapan sunyi ini, kubiarkan perih ini menguar di halaman sajak-sajak sebagai pahatan benak , mengerat kisah dari gagap hati juga tingginya asa yang membeku pada hatimu, yang diantaranya ketemui halaman yg penuh rasa sakit, yang menghujam berjilid jilid ,kan kujadikan setiap alur pahatan, berlekuk-lekuk menjadikanmu prasasti dari tembikar waktu sebagai memorial yang tak pernah pudar
Ini bukan soal hati yang tidak terima keputusanmu, ini bukan penjelasan kenapa aku mencintaimu, ini juga bukan lelaki yang patah hati karena mu,
Ini sesungguhnya soal kesucian hati yang selalu datang ke pantai hati, berharap rumah bahagia ada sana
hatimu adalah puluhan karang yang menghancurkan setiap debaran ombak
dari hati yang mencoba merengkuhmu berpuluh kali, hingga untuk kesekian kali aku tak peduli, batu karang itu menghalangi atau menyambutku aku datang dan datang beribu kali, berjuta kali
Selalu kurasakan, dalam seduhan kopiku masih ada kepundan kecemasan, yang meretas,mengurai berkas lama.
tempat perihku kukuburkan.
tempat prahara hati mengebumi,
tempat pasal-pasal sepiku tertidurkan
tempat sejuta impian, praduga, juga risau hati
Aku hanya ingin
Melihat yang pernah kukagumi,
Menziarahi hatimu,
Menziarahi tangisku,
Menziarahi sepiku,
Menziarahi separuh hidupku,
kan kutaburkan kerumunan huruf, kata dan kalimat-kalimat hati, juga mimpi-mimpi yang tak terbeli seperti saat aku bahagia mencumbuimu dari setiap detik mimpiku
Kulantunkan segala doa
Tentang segala kepantasan yang sewajarnya ,melihatmu dengan segala keindahan rasa
Maafkan, aku sengaja mendatangimu
Kutundukkan hatiku,
Kuheningkan ciptaku ,
bersama bulir air mata yang mengering
Jangan melihatku meratap merinduimu,
Atau mengharap belas kasihmu
Ini dialogku
Ini rasa syukurku
Pada sang Maha Cinta
Bukan negosiasi pada hatimu
Wahai pembawa hati di sepanjang lereng lawu..
Wahai pesona Lawu
https://youtu.be/s6MZiRpWeH8
Suhawan tridoyo
Purwokerto , 2 Oktober 2019
Gambar wikipedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H