Lihat ke Halaman Asli

Wawan tri

Perjalanan panjang

Kopiku Pagi Ini

Diperbarui: 14 April 2018   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.business-punk.com

KOPIKU PAGI INI
Suhawan tridoyo

Sangat kusayangkan
Kopiku pagi ini
tumpah
Tercecer..
Aroma pekat rindu
Menyengat penuh sesal..

Kopiku yang tumpah
Isyaratkan duka
Kehilangan lekatnya manis senyumanmu
Yang selalu kuharap menjadi mentari
Menghangat di pagiku

Kopiku yang  tumpah
Menyisakan ampas
Menyisakan ruang
Menarasi rindu yang terasa pahit
kalimatku yang selalu kau abaikan
Terkumpul,
Menyatu di ampas yang tersisa

Sepagi ini Aku kehilangan senyummu
Tercecer,
Tumpah,
Kemudian menguap
Menghilang
Menyisakan aroma manis yang kuat
Hingga Semut semut  datang mengelilingi
Menambah kesedihanku

Separuh nyawa hilang bersama tumpahnya kopiku
Jiwaku yang tak sempurna
Menggigil hebat, saat
Mendung menghujani rindu
Membasahi tubuh yang berlumur air mata
Pada malam nanti
Kuharapkan rasi-rasi bintang menunjuk arah
Hingga aku bisa sampai ke beranda hatimu

Hatiku meresah tak tentu arah
Jantungku bergejolak
Cemasku menghantui
Pikiran meragu
Pada kopiku yang tersisa
masihkah bisa kuharap warna hitamnya
Ada Manis senyummu yang tersisa?

Gulaku tak bermanis
Sisa kopiku semakin pait
Kopiku tumpah
Di pagi ini...

https://youtu.be/y5v6THcwgfA

Purwokerto 13 April 2018, 11:58

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline