Lihat ke Halaman Asli

Wawan tri

Perjalanan panjang

Puisi | Keputusanmu

Diperbarui: 25 Desember 2017   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar pixabay

Keputusanmu

23 DESEMBER 2017, 20:05
Jantung yang kumiliki berdetak tak karuan
setiap kali aku berada di dekatmu.
Hadirmu memberi kedamaian..
Kesejukan..

Engkau adalah awan...
Yang menurunkan hujan rindu
Membasahi sekujur tubuhku...
Di sanapun ada pelangi membawa keindahan..
Seperti dirimu yang menjadi warna hidupku..
Sungguh..
Aku terhanyut dengan semua pesonamu..
...
Di semua pesona itu
Sedihku mendera saat
Hatimu  menjadi halilintar..
Kilatan cahayamu
Yang sungguh menakutkan ku..
Menghancurkan hatiku berkeping keping...
Untuk kemudian turun menjadi hujan
membasahi bumi..
Membuat ku basah
Menggigil ,kedinginan..
pada hujan cintamu...
Tanpa bisa aku menghindari..
Untuk sekedar berrteduh..
Hatiku hanyut terbawa arus yang sedemikian kuat
Yang tak sanggup aku melawannya..
Hingga aku harus mencari tempat berpegang..
Keluar dari arus yg tak lagi sehati..
Dengan luka yang terasa amat perih..
Merangkak ,bangkit
Berjalan dengan sisa sisa tenaga ku...
air matapun mengalir tak bisa kutahan..
Sakit dan sakit ..
waktu perlahan membuat luka itu
Mengering ..
Berbekas dan tak bisa hilang..
..
Di awal keputusanmu..
Rasa ini.. memberontak  
Hingga aku banyak mengenal hati..
Dari satu hati ke hati yang lain.
Maafkan aku para pengisi hatiku..
Maafkan aku..
...
sempat kutanyakan..
Apa arti semua cinta itu..
Apa  arti rindu  ini..
Apa arti kesedihanku..
Ketika perasaanku  terabaikan...??
Kepada langit ..
aku mengadukan
Tentang rasa suka yang  datang tiba tiba..
Kemudian pergi..
Tentang ketiadaan hatimu untukku..
Dengan sisa sisa air mata ku
Mengurai  hatiku
Berharap hati ini damai bersama Nya..
..
Apa yang harus kulakukan..
Yang harus ku jalani..
Untuk membawa perihnya hatiku..
Tak ada yang bisa kulakukan ..
Selain melepas hatimu..
Menerima kenyataan pahitnya cinta ini ..
Sungguh , sebuah perjuangan
Yang juga menguras air mata dan tenagaku..
Yang tak mungkin terlupakan..
Atas semua pesonamu yang datang tanpa permisi..
Yang masuk di relung-relung hati...
..
Waktu silih berganti Membawaku..
Kembali menyapamu..
cinta yang dulu datang
Tanpa alasan.
Tanpa sebab..
Telah mengendap..
Kemudian terjaga oleh hadirmu..
Bertemu denganmu..
memang membuat cinta itu
Menggeliat meski sebentar..
Tak ada lagi tangisan
Ataupun air mataku yang mengalir.
Air mata itu telah kering
Di saat yang lalu..
..
Kini
Enghkau sudah  jauh tak terjangkau sekarang....
Ataupun selamanya..
Tak ada penyesalan ku mengenalmu..
Atau pun amarahku padamu...
Semua itu takdirku yang harus kujalani..
..
Cintaku memang harus ku syukuri
Dengan semua rasa bahagia dan perih
Cinta itu 2  hati yang seiring  sejalan..
Ketika dua hati berseberangan..
Ada ketulusan cinta yang sedang diuji..
Tak ada yang harus ku sesali..
..
Terima kasih kuucapkan atas semua sikap baikmu
Terima kasih atas kehadiranmu
Meski perih disana ,
ada bahagiaku Mengenalmu...
Semoga kau menemukan yang terbaik
Untuk hidupmu..
Untuk bahagiamu..
Doaku untukmu..
Wahai engkau,
Keturunan hawa yang mempesona..
...

Suhawan tridoyo
Gambar pixabay




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline