Lihat ke Halaman Asli

Wawan tri

Perjalanan panjang

Puisi | Sahabat

Diperbarui: 11 Desember 2017   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar pixabay

19 JULI 2017, 07:58

SAHABAT

Apa yang kau utarakan.
Memang telah menyakitiku...
Jauh dari harapanku.
Jauh dari keyakinan ku...

Di awal pertemuan ku..
Rasa ini ada
tanpa pernah aku meminta..
Semakin kucoba menepis semua
Perasaan itu semakin mnengejarku
Aku tidak menyesal atas keputusan itu..

Kesakitan. ..
Kesedihan ...
Kekecewaaan..
Terasa begitu mendalam ....
Menyusup di kedalaman hatyiku..
Beginikah rasanya mencintaimu..

Mencintaimu sama seperti
Melukis indahnya wajahmu..
Di atas sungai
Yang mengalir terbawa entah sampai di mana...
Tanpa bisa aku hentikan...
....
Aku memang harus menangis
Agar rasaku luntur bersama air mata ini..
Mengurangi beban yang menyesakkan dadaku..

Menerima dirimu sebagai sahabat..
Adalah hal yang terberat dari perjalanan hidupku..
Aku ingin lebih dari sekedar bersahabat..
Aku ingin menjadi yang istimewa
Di kehidupanmu..
..
Perasaanku memang tak bisa kupaksakan..
Pada hatimu yang telah terisi..
Menjadi orang yang menemanimu..
Menjadi tempat berbagi ..
Segala keluh kesahmu..
Segala cerita bahagiamu..
Harus kuterima...
Harus kubahagiankan hatimu..
Meski mendengar ceritamu
Ada rasa cemburuku ...
Ada rasa sakit ku..
..
Kuharap dirimu selalu ceria..
Hatimu selalu  bahagia..
Jangan pernah bersedih..
Kalaupun engkau harus menangis...
Menangislah..
Tak kan ku biarkan...
Air mata itu mengalir di pipimu.
akulah orang pertama..
Yang selalu menghapus air mata itu..
Jika hatimu tersakiti
Karena aku sahabat..
Yang menyayangimu..

..

St




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline