Buk......
Kiamat....Innalillahi wa innalilahi rajiuun. Badan ku lemas, tulang belulang ku rontok, ketika dalam perjalanan adik ku menelpon..." Abang ..,.. abang sudah di mana ? , abang lagi nyetir ? Minggirlah dulu... " Aku yang sedang menyetir mobil sendiri menuju kota Padang, untuk menemui Ibu ku tiba tiba seperti tersambar petir hebat, badan ku langsung lemas, nafas ku terhenti beberapa saat .. Adik ku melanjutkan.. " Dokter telah berusaha.. tapi.... " Aku sudah tak tahu lagi apa kata kata adik ku selanjutnya. Namun aku rasakan dunia ini gelap hitam pekat ...
Entah berapa lama aku tak tahu apa apa. Yang aku rasakan mobil ku sudah mati, di pinggir jalan Jambi - Padang. Minggu tengah hari lalu.
Sorga dunia ku pergi untuk selama nya .. dalam usia 75 tahun. Tenang, diam, tanpa menyusahkan kami anak anak nya, tanpa ada sakit yang menyiksa tubuhnya kecuali sesak nafas yang tersendat.
Beliau segalanya bagi ku, rumah ku, tempat aku kembali. Salam ku dalam semua aktifitas ku, inspirasi ku, pembuka jalan semua langkah ku. Doa doa nya menembus semua masalah ku, semua langkah ku,semua tarikan nafas ku. Semua nya.
Matahari ku sudah padam. Dunia ku kiamat. Doa ku semoga Ibuk nyenyak dalam tidur panjang di alam kubur menunggu pintu surga di buka, sejuk dalam kiriman doa zikir dan amal jairiah serta doa doa anak cucu mu. Insyaa Allah kita berkumpul di sorga bu. Aku kehilangan doa utama, hilang semua .. semoga aku sabar dalam menjalani sisa usia ku tanpa belaian ibuk .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H