Kucing Kurap Yang Merindu
By : Suhatman Pisang
Aku tak tahu persis berapa umurnya, jenis kucing kampung biasa.Kulit berbulu kurik tak terlalu tebal,warna maron muda,belang dikit kecoklatan, berkumis tapi sudah terpotong,hidungnya terselip diantara tembam pipi, matanya tajam kalau malam dalam gelap seperti besinar merah.beberapa bagian kulitnya terkelupas tanpa bulu, aku menyebutnya kurap tapi tidak bernanah juga tidak berjamur.
Aku mengenalinya sejak pertama kali pindah ke komplek perumahan yang aku tempati sekarang.
Aku menyukai kucing, ketika kami sibuk menata barang barang pindahan,Kucing ini muncul ia masuk ke dalam rumah, menyisir setiap ruangan di rumah baruku. Ikut sibuk mondar mandir saat aku bersama anggota keluarga lain meletakan barang ia pun bolal balik ke sana ke mari. Saat waktu makan siang tiba, ketika kami istirahat, si kucing pun duduk di depan pintu,seperti menghiba, akupun menghampirinya.
Kulihat dari dekat, dia jinak aku elsu,aku raba dia diam memanja, kupegang seluruh tubuhnya di makin manja, kuperhatikan kulit kulitnya yang menggelupas, tidak seperti kurap pada kucing biasanya, aku beranikan diri untuk memeluknya mendekapnya tidak berbau busuk, bau khas kucing yang tak terawat saja. Aku dekap ia memanja.
Nasi bungkus yang masih tersisa ku buka, kusodorkan kepadanya, ia menyosor seperti kelaparan,nasi berlauk ada cabe itu dimakannya dengan lahap.
Dalam wadah aku beri air untuk minum. Ia meminum air itu .
" Oh.. dia kelaparan " batinku .
Setelah Aku menetap di rumah kami, setiap hari Kucing Kurap -begitu aku menyapanya- selalu hadir . Kadang pagi,kadang sore,kadang ia bermalam di rumah kami, ia tidur di kamar kosong bagian belakang rumah.
Selalu setiap hari aku sediakan nasi dicampur tulang ikan atau ikan asin yang aku tarok ditempat makan khusus, berikut air dalam wadah. Setiap pagi makanan dan minuman itu selalu habis, apapun yang aku berikan. Aneh bagiku, aku bingung juga dengan Kucing Kurap ini, apa saja yang aku berikan di makanya. Minumnya juga selalu di habiskan.
Menariknya lagi, selama ini aku belum pernah menemukan kencing atau beraknya dalam rumah. Penasaran juga aku, setiap pagi selalu aku cari namun sampai saat ini tak pernah aku menemukan kotorannya .