Trasformasi Pelayanan ISMN di Era Digital
Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan (Pusbiola) pada hari Senin, 19 Juni 2024 mengadakan diskusi tentang layanan International Standard Music Number (ISMN). Diskusi dilaksanakan di Perpustakaan Nasional RI Gedung A Lanati 2 Salemba Jakarta. Fokus diskusi berkaitan dengan Pedoman Layanan ISMN di Perpustakaan Nasional RI. Diskusi menghadirkan Narasumber Sony Utoma dan Joko Widodo.
International Standard Music Number (ISMN) Suatu sistem penomoran internasional yang digunakan untuk mengidentifikasi karya musik". "Nomor unik untuk identifikasi semua publikasi music bernotasi dari seluruh dunia, baik yang tersedia untuk dijual,disewa, atau gratis -- baik bagian, partitur, atau elemen dalam multi- kit media".
Manfaat dari layanan ISMN adalah Melestarikan, menyimpan dan melindungi keaslian partitur musik Melindungi hak cipta pencipta lagu Menjadi alat temu kembali informasi Menjadi identitas unik dari sebuah partitur lagu/buku.
ISMN diberikan untuk :1. Lembaran Partitur. 2. Nanyian atau lirik lagu yang diterbitkan dengan notasi musik (angka atau balok). 3. Buku nyanyian atau kumpulan lagu-lagu yang dibukukan. 4. Terbitan musik dalam bentuk mikro dan braile. 5. Notasi musik yang diterbitkan secara elektronis.
Berdasarkan datra dari Pusbiola Jumlah Penerbit ISMN dari Tahun 2012 s/d 2023 adalah 168 Penerbit. Penerbit yang Sudah Online sebanyak 4 Penerbit Penerbit yang Belum Online sebanyak 164 Penerbit. Jumlah Terbitan ISMN dari Tahun 2012 s/d 2023 adalah 5.478 ISMN. Terbitan Terendah pada Tahun 2019 sebanyak 47 ISMN. Terbitan Terbanyak pada Tahun 2021 sebanyak 3.376 ISMN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H