Lihat ke Halaman Asli

Suharto MTsN 5 Jakarta

Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menggali Motivasi dan Ide Menulis: Belajar Menulis Fiksi dengan A. Fuadi Penulis Novel Papan Atas

Diperbarui: 8 September 2023   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri 

Menggali Motivasi dan Ide Menulis: Belajar Menulis Fiksi dengan Ahmad Fuadi Penulis Novel Negeri 5 Menara

Cing Ato
#BelajarSepanjangHayat

Selasa, 05 September 2023 penulis mengikuti pelatihan menulis fiksi yang diselenggarakan oleh komunitas Tinta Langit. Pelatihan ini dilaksanakan selama empat pertemuan-- 5,6,7,dan 10 September 2023--melalui zoom metting. Waktu pelatihan dilaksanakan pada malam hari tepatnya dari pukul 19.00 s.d. 21.00 WIB.

Para peserta berasal dari berbagai daerah. Bahkan, ada mahasiswa yang sedang kuliah di universitas Al Azhar Qairo Mesir. Yang menarik dan penulis angkat topi di antara para peserta ada yang berumur 74 tahun. Beliau adalah pensiunan pegawai Pemda DKI Jakarta.

Pada pertemuan pertama narasumber yang memberikan materi adalah Ahmad Fuadi seorang penulis novel papan atas dan hampir semua karyanya diangkat ke layar lebar. Di antara karyanya, yaitu: Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, Anak Rantau, Biografi Buya Hamka dan lainnya.

A. Motivasi Menulis

Pada kesempatan itu beliau memaparkan tentang menggali motivasi dan mencari ide menulis. Beliau mengatakan bagaimana kita menggali motivasi menulis? Ya, seperti inilah di mana bapak, ibu dan saudara mengikuti pelatihan ini. Tidak mungkin bapak, ibu, dan saudara mengikuti pelatihan kalau tidak ada motivasi menulis.

Ada beberapa motivasi yang beliau utarakan berdasarkan pengalaman yang beliau alami. Di antaranya, yaitu:

1. Tulisan adalah karpet terbang.  Ini hanya sebatas kiasan. Bukan hanya Aladin saja yang mampu terbang dengan karpet. Penulis pun bisa terbang ke mana saja. Terbukti ketika beliau baru saja menulis dan menerbitkan novel  Negeri 5 Menara. Beliau mendapatkan undangan diberbagai tempat. Bahkan, sampai ke luar negeri seperti Australia, Singapura, Jepang, dan Amerika.

Beliau mengatakan bahwa menulis tidak perlu mencari tema yang nyelimet-nyilimet. Carilah apa yang ada di sekitar kita. Seperti Negeri 5 Menara itu apa yang saya alami dalam hidup ini. Novel ini tidak bagus-bagus amat si, masih banyak karya yang lebih bagus dari beliau. Namun, menurut seorang profesor di sebuah universitas Amerika bahwa novel tersebut ada sesuatu yang menarik, yaitu mengangkat budaya lokal dan pendidikan dunia pesantren.-Jelasnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline