Lihat ke Halaman Asli

Suharto MTsN 5 Jakarta

Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Digital Literasi Skill

Diperbarui: 6 September 2022   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Digital Literasi Skill
05 September 2022

Cing Ato
#Guru Blogger Madrasah#Penulis#

Kini kita hidup dipusaran digitalisasi. Hampir seluruh kegiatan menggunakan alat digital. Hal ini sangat membantu dan memudahkan kita untuk melakukan apa saja. Tinggal kitanya bisakah beradaptasi dengan teknologi kekinian itu.

Dahulu ketika menghubungi saudara atau orang tua di kampung dengan menggunakan surat-menyurat. Butuh waktu lama kabar itu sampai. Kini dengan kemajuan teknologi yang canggih mampu mentransformasi semua. Cukup hitungan detik apa yang kita sampaikan langsung terkirim.

Apalagi dengan smartphone yang semakin canggih semua menjadi mudah dan cepat. Hampir semua konten ada di smartphone. Dahulu kita ingin mengaji harus mencari dan membuka Al-Qur'an, kini cukup klik konten Al-Qur'an sudah tersedia 30 juz Al-Qur'an. 

Tinggal klik surat apa yang kita mau baca. Dahulu mencari ayat-ayat Al-Qur'an harus membuka kamus Al-Qur'an (Kamus Fathurrahman), kini cukup tulis ayat dan surahnya langsung muncul di layar.

Apapun yang kita inginkan ada di smart phone. Pernah seorang desainer tamatan SMK tidak pernah kuliah, tetapi ilmunya mengalahkan para desainer tingkat nasional bahkan internasional. Padahal beliau hanya belajar melalui tutorial di YouTube. 

Begitu juga penulis kalau sedang bekerja, ketika ada Kesulitan langsung mencari di google, cukup tulis apa yang diinginkan. Maka, muncullah berbagai tutorial. Cukup amati lalu praktikkan selesailah kesulitan.

Perkembangan teknologi harus diimbangi oleh digitalisasi literasi skill, agar tidak terjerumus pada suguhan-suguhan yang menyesatkan dan membuang-buang waktu.

Kini kita melihat banyak orang terhipnotis oleh suguhan-suguhan smartphone dan waktu habis hanya men-scroll medsos yang bersifat sesaat.

Dampak negatif dari penikmat sesaat, kita agak sedikit malas untuk membaca yang bersifat sedikit banyak. Akhirnya daya tahan untuk membaca hilang, apalagi untuk membaca buku yang sedikit tebal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline