Lihat ke Halaman Asli

Suharti

Seorang tutor bantu di SKB Lampung Tengah

Baju Lebaran, Gak Masalah Beda Mode, Batik Juga Oke

Diperbarui: 27 April 2022   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik merupakan bahan pakaian yang dapat menjadi alternatif untuk pakaian lebaran (www.beautynesia.id)

Sebentar lagi lebaran ya? Pastinya umat Islam sangat berbahagia menemui hari nan fitri itu. Yap, hari di mana dosa-dosa diampuni dan manusia menjadi fitrah kembali. 

Setelah melaksanakan puasa satu bulan, bagi yang memang bisa full sebulan. Sedangkan bagi ibu-ibu tentu banyak halangannya ya? hehe.

Tapi nggak apa-apa, meskipun banyak halangannya, lantaran itu semua sudah diatur sama Yang Maha Kuasa. Para wanita tidak bisa menolak jika di bulan Ramadan ndilalah kok status perboden. Iya itu dia, kalau sudah status perboden maka tidak boleh berpuasa. Dan puasanya dibayar nanti di bulan lain.

Meski demikian, tidak masalah meskipun sudah begitu, sebab wanita juga mendapatkan ganjaran yang banyak karena sudah masakin keluarga untuk berbuka dan santap sahur. Ya kan? 

Lain dari status wanita yang harus rela mendapatkan larangan berpuasa ketika datang bulan, karena di akhir ramadhan ini banyak pula yang bersegera ke pasar, mall atau ke multi mart, untuk sekedar berbelanja kebutuhan lebaran. Seperti berbelanja pakaian untuk keluarga, aneka kue-kue dan pastinya persiapan penting untuk disantap ketika hari nan fitri itu tiba bersama keluarga.

Namun, yang lebih banyak dibahas oleh ibu-ibu kali ini adalah bagaimana berbelanja pakaian. Apakah pakaian mode terbaru atau mode lama namun masih layak pakai. Dalam arti pakaian itu adalah pakaian dengan mode setahun yang lalu, tapi karena peminatnya masih membludak, akhirnya banyak berburu jenis pakaian itu.

Padahal jika lebaran tiba pakaian yang dipajang selalu pakaian model terbaru. Baik kelas lokal maupun import. Baik harga rakyat atau kalangan ningrat. Semua terserah deh yang mau membeli, tergantung selera dan kemampuan daya beli tentunya.

Namun, bagi sebagian orang mode atau style pakaian tidak selalu harus meniru atau sama dengan pakaian orang lain. Bisa karena minder jika bertemu pas lagi halal bil halal, atau ketemu ketika di jalan raya. Pasti malu banget kan? Nah, antisipasinya adalah memakai pakaian yang memang tidak terlalu banyak diburu oleh konsumen.

Meskipun sulit untuk mencegah kesamaan pakaian yang hendak dikenakan karena di pasar sendiri banyak pakaian yang sejenis dengan jumlah yang tidak sedikit. Dan tentu saja bisa terjadi kesamaan rupa. Apabila terpaksa bisa menghindari kesamaan ya beli kainnya dan dijahit sendiri dan mode yang unik.

Membeli bahan batik, gak hanya untuk lebaran, untuk kondangan pun pantas

Saya memang tipe wanita yang tidak suka ikut-ikutan. Baik kaitan makanan atau pakaian. Nah, untuk pakaian saya menghindari kesamaan dengan yang lainnya.

Apalagi sebagai ibu-ibu, tren mode terbaru seperti yang banyak dipamerkan di pasar atau toko-toko online, saya kurang tertarik. Alasannya hanya tidak ingin menyamakan dengan orang lain. Dan kebetulan untuk bahannya saya lebih suka berbahan batik. Kenapa? Karena bahan ini jelas Indonesia banget, mudah didesain mode apa saja, dan sudah pasti bisa dipakai di suasana apa saja. Baik untuk berlebaran, silaturrahmi, bekerja atau kondangan pun sangat serasi dan layak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline