Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 Budaya Positif
Oleh Suharni
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelum memulai tulisan ini saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Suharni calon guru penggerak angkatan 8 dari Kabupaten Pesawaran. Jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas berisi refleksi diri yang dibuat setiap 2 minggu selama mengikuti pendidikan guru penggerak.
Jurnal refleksi dwi mingguan pada modul 1.4 berisi tentang budaya positif. Sebuah materi yang menjelaskan mengenai bagaimana upaya kolaboratif yang dapat dibangun oleh seorang guru penggerak untuk menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah/kelas dalam rangka mengembangkan karakter anak-anak sesuai profil pelajar pancasila.
Metode yang digunakan pada jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.4 ini penulis menggunakan metode 4F (Facts (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings (Pembelajaran), dan Future (Penerapan)).
Facts (Peristiwa)
Materi-materi pada modul sebelumnya yaitu modul 1.1 Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 Nilai dan peran guru penggerak, dan modul 1.3 Visi guru penggerak. Ki Hajar Dewantara memaparkan bahwa pendidikan berpusat pada murid. Sebagai seorang guru diibaratkan seorang petani atau tukang kebun yang merawat, memupuk, hingga memanen benih-benih tanaman dengan penuh kasih sayang dan sepenuh hati. Guru haruslah memiliki visi yang jelas dalam menjalankan nilai dan perannya sebagai seorang pendidik serta mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak warga sekolah untuk mewujudkan budaya positif.
Dalam mempelajari modul 1.4 mengenai budaya positif pada pendidikan guru penggerak yang tersemat di LMS pada laman guru penggerak di SIMPKB, menggunakan alur MERDEKA, yaitu:
1. Mulai dari diri
Modul 1.4 diawali dengan mulai dari diri. Pada tautan mulai dari diri ini, saya diajak untuk merenung dan berpikir sejenak mengenai sekolah impian. Tentang apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah/kelas, bagaimana saya menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah/kelas, apa hubungan antara menciptakan suasana positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid, serta bagaiman penerapan disiplin di sekolah saya, apakah sudah diterapkan dengan efektif ataukah belum, adakah yang perlu diperbaiki dan dikembangkan?.