Guru Belajar Meski Telah Mengajar
Oleh Suharni
"Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat” (alhadits)
Pada hadits di atas, Rasululah SAW, 14 abad yang lalu telah menekankan bahwa belajar atau menuntut ilmu adalah kewajiban. Kewajiban bagi seluruh manusia dari sejak lahir hingga tutup usia. Belajar tidaklah mengenal usia, belajar sepanjang hayat masih di kandung badan.
Belajar merupakan salah satu cara yang di lakukan dalam rangka mencari ilmu. Tidak ada batasan dalam menuntut ilmu. Karena pada dasarnya, ilmu tidaklah statis, akan tetapi selalu dinamis. Selalu mengalami perkembangan.Seseorang yang sudah berprofesi sebagai guru sekalipun tetap harus terus belajar banyak hal.
Dalam dunia pendidikan, kebijakan yang sering berubah-ubah. Termasuk seperti kurikulum pendidikan yang terus mengalami perubahan. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi seorang guru harus terus beradaptasi. Belajar memahami hal-hal baru tersebut.
Perubahan-perubahan tersebut tentu mengharuskan tenaga pendidik dan kependidikan terutama dalam hal ini adalah guru untuk terus belajar dan belajar. Sehingga tidak bisa seorang guru hanya mengandalkan ilmu yang sudah di dapatkan di masa yang telah lalu.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu pesat, juga menjadi salah satu hal yang harus di sadari oleh tenaga pendidik (guru). Cara-cara konvensional dalam mengajar, ada kalanya masih dibutuhkan untuk di gunakan. Akan tetapi seorang guru tidak bisa menutup diri dari perkembangan IPTEK tersebut.
Kebutuhan untuk mempelajari teknologi menjadi hal yang dapat di katakan “mendesak” untuk dilakukan. Secara umum, anak didik zaman sekarang tidak dapat dipisahkan begitu saja dari teknologi yang semakin berkembang, Sebut saja HP.
Salah satu contoh,anak didik yang lebih tertarik dengan game. Maka, kini banyak bermunculan game-game edukatif yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Seperti game edukatif menggunakan canva, game edukatif menggunakan wordwall dan sebagainya.