Pelajaran Kimia Masih Menjadi Momok?
By Suharni
Berbicara tentang pelajaran kimia, adalah pelajaran baru bagi siswa/i yang memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat. Di tingkat pendidikan SD maupun SMP, masih menyatu pada pelajaran IPA. Meski begitu, sering di singgung materi-materi yang berkaitan dengan ilmu kimia.
Ilmu kimia sendiri sebenarnya sangat berkaitan bahkan tak terpisahkan dari pelajaran IPA yang lainnya semisal fisika ataupun biologi. Namun secara khusus, baru di pelajari di tingkat SMA dan sederajat. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi tenaga pendidik khususnya guru kimia untuk dapat mengenalkan ilmu kimia secara menarik dan menyenangkan.
Berbagai upaya di lakukan oleh guru-guru kimia, termasuk upaya meningkatkan kompetensi guru-guru kimia. Salah satu upaya tersebut adalah adanya pertemuan guru-guru kimia di suatu wilayah. Meski pertemuan seperti itu tidak hanya di lakukan oleh guru-guru kimia. Tapi juga seluruh mata pelajaran, mempunyai program yang sama yaitu mengadakan pertemuan secara berkala.
Pertemuan tersebut, tentu menjadi kesempatan yang baik untuk membahas berbagai hal. Dari hal administratif seperti pembuatan perangkat pembelajaran, ataupun pembuatan soal ujian. Tak hanya melulu membahas administratif, namun juga dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman sesama guru kimia. Terutama berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran kimia di kelas.
Seorang nara sumber di sebuah acara pertemuan guru kimia, menyampaikan bahwa hingga saat ini pelajaran kimia masih menjadi momok. Mengapa? Hal ini tentu banyak faktor yang mempengaruhinya. Kesulitan dalam memahami materi kimia, metode pembelajaran yang perlu variatif, menjadi hal-hal yang umum terjadi. Hal ini dapat di maklumi, karena sifat ilmu kimia yang abstrak.
Kesimpulan akhir dari pertemuan tersebut, bahwa guru kimia harus terus meningkatkan kompetensinya. Memvariasikan metode pembelajarannya di kelas. Sekaligus penting sekali untuk memberikan pemahaman akan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan. Memberikan contoh real dalam kehidupan untuk menyampaikan materi kimia.
Banyak fenomena kehidupan yang sesungguhnya membutuhkan pemahaman konsep kimia. Dalam dunia peternakan misalnya, pakan ternak bisa menggunakan pakan yang di fermentasi.
Pada fermentasi pakan ternak, biasanya di tambahkan suatu cairan yaitu EM4 untuk mempercepat proses fermentasinya. Hal ini dapat dijelaskan dengan konsep katalis. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Katalis berfungsi mempercepat laju reaksi.
Tanpa di tambahkan katalis ini, fermentasi tetap akan berjalan, akan tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama. Dengan penambahan katalis ini, waktu yang diperlukan untuk proses fermentasi menjadi lebih pendek. Sehingga waktu dapat lebih efektif dan efisien.