Dhakon, permainan jadul?
Oleh Suharni, S.Pd
Dhakon, apakah kita masih ingat apa itu dhakon? Yah, dhakon adalah sebuah permainan tradisional yang familiar di kalangan anak-anak terutama anak-anak jaman dulu. Pun masih familiar di jaman sekarang. Permainan ini melibatkan dua orang yang saling berhadapan.
Permainan ini biasa di mainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Bahkan tidak hanya di kalangan anak-anak, permainan ini pun kadang di gemari oleh orang dewasa.
Di beberapa daerah, permainan ini memiliki nama yang berbeda. Menelusuri dari internet, tentang nama permainan ini di temukan bahwa di Jawa, permainan ini di kenal dengan nama congklak, atau dhakon, atau dhakonan. Namun ada juga yang menamakannya dengan istilah lumbungan.
Di daerah Lampung, permainan ini di kenal dengan nama dentuman lamban. Sedangkan di Sulawesi, permainan ini di kenal dengan nama Mokaotan, manggaleceng, Anggalacang dan Nogarata. Di Malasya di kenal dengan nama congkak, dan dalam bahasa Inggris, di kenal dengan nama Mancala.
Cara bermain
Dhakon di mainkan oleh dua orang yang masing-masing punya sejumlah lubang kecil dan 1 lumbung besar. Pada jaman dahulu, menggunakan papan congklak yang di buat dari kayu. Di beberapa daerah, lubang di buat dengan menggali tanah. Sedangkan bijinya menggunakan cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, atau pun kelereng.
Lubang kecil di buat sebanyak 5 buah dan 1 lubang besar yang biasa di sebut dengan lumbung. Namun, ada beberapa yang membuat lubang kecil sebanyak 7 buah. Masing-masing lubang kecil, di isi dengan biji congklak sebanyak yang di sepakati.
Permainan ini di awali dengan "suit" untuk menentukan pemain pertama. Pemain bebas menentukan, lubang mana miliknya yang akan di ambil. Selanjutnya membagi biji dhakonnya ke seluruh lubang kecil termasuk lumbung miliknya dan juga lubang kecil milik lawan.
apabila biji dhakon berhenti di lubang yang kosong atau berhenti di lumbung sendiri maka permainan berhenti dan berganti lawan yang bermain. Begitu seterusnya.