Lihat ke Halaman Asli

suharni

Guru SMAN 1 Negerikaton

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Diperbarui: 20 Juni 2022   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Oleh Suharni, S.Pd

Mempelajari  ilmu kimia seperti mempelajari sesuatu yang abstrak, sesuatu yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.  Tak mengherankan jika banyak orang yang menganggap ilmu kimia adalah pelajaran yang sulit. Sesungguhnya, fenomena-fenomena yang ada di alam semesta dan kehidupan amat dekat dengan ilmu kimia. Seperti yang kita bahas kali ini. Yakni larutan elektrolit dan non elektrolit.

Larutan elektrolit

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen zat terlarut dan zat pelarut. Zat pelarut secara umum yang digunakan adalah air. Contoh larutan adalah larutan garam, larutan gula, larutan uea dan sebagainya.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Seorang ilmuwan yang berasal dari Swedia, Svante August Arrhenius, pada tahun 1887, menjelaskan tentang mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dalam larutannya. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas.

Banyak sediktnya ion-ion yang dihasilkan dari sebuah larutan menjadi penentu dari kekuatan daya hantar listrik larutan elektrolit. Semakin banyak ion dalam larutan yang bergerak bebas, maka akan semakin kuat daya hantar listriknya.

Larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi (a) mendekati 1, yang berarti bahwa zat terlarut hampir semua terionisasi. Contoh larutan yang termasuk larutan elektolit kuat adalah larutan garam (contoh NaCl, KCl, KBr), larutan asam kuat ( seperti HCl, H2SO4), dan basa kuat (contoh NaOH, KOH, Ba(OH)2).  

Sedangkan larutan elektrolit lemah memiliki derajat ionisasi jauh di bawah 1. Karena hanya sebagian kecil dari zat terlarut yang mengalami ionisasi, hal ini menyebabkan larutan elektrolit lemah kurang baik dalam menghantarkan arus listrik. Contoh larutan yang termasuk elektrolit lemah adalah larutan asam lemah (contoh : CH3COOH, HF, H3PO4), dan basa lemah (contoh : NH3, NH4OH, Be(OH)2)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline