Desa, hari ini yang jarang di jamah oleh tangan-tangan pemuda, entah terlalu rumit mengurusnya atau sekadar tak tahu-menahu bagaimana mempersembahkan pengabdiannya.
Desa, sebagian orang menyebut adalah tempat untuk menepi dari kebisingan kota, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa desa adalah penentu nasibnya Indonesia.
Desa, potensi sumber daya manusia dan alam yang dimilikinya, mampu mengubah taraf kehidupan dari yang terbelakang menjadi berdaya.
Desa, kekayaannya bisa dimanfaatkan untuk sementara bahkan selamanya, jika manusianya mampu menjaga dan merawatnya hingga diwariskan ke generasi berikutnya.
Desa, tak sedikit orang-orang yang memiliki bekal keilmuan, namun tak banyak pula orang-orang yang memiliki jiwa kepedulian.
Desa, potensinya mau dikembangkan, dibiarkan, atau malah di bumi hanguskan, itu hanya pilihan yang akan dijawab oleh orang-orang yang gandrung akan kemajuan.
Desa, khazanah yang tersimpan adalah gambaran melepas diri dari belenggu ketertinggalan, bergerak laju ke depan dalam menyongsong perubahan.
Desa, bangkitlah semuanya tak terkecuali para pemuda yang budiman, tuangkan ide dan gagasan, serta lestarikan potensi yang ada dengan tetap bergandengan tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H