Lihat ke Halaman Asli

Suhardin Djalal

Singkel Muda

Wahai Wanita Penjajah Hati

Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dari kejauhan, aku masih mencium wangi rambut mu, merasakan segar nafas mu, mendengar setiap langkah kaki mu. Wahai wanita yang dengan mengingat mu, aku lupa separuh diriku.

Aku membiarkan mu berkuasa menjajah diri ku, berapapun lamanya. Aku memilih tidak melakukan pemberontakan. Renggut seluruh jiwa ku!, hancurkan sampai porak-poranda!, tinggalkan segala bentuk luka!.

Wahai wanita yang dengan melihat matamu, aku melihat luasnya samudera kehidupan. Aku menerima segala kekejaman mu, justru karena aku menemukan peradaban yang luhur dalam dirimu.

Di sisi kanan mu, aku menemukan gairah perdamaian sedang di sisi kiri mu, aku menemukan gairah revolusi. Maka wahai wanita yang dengan mu aku memilih bertahan meskipun hancur, maafkan aku terus memaksa memasuki titik tengah keindahan mu, hati mu yang kutahu sebenarnya lapang..

Dengan segala ambisi yang masih kurawat, izinkan aku membangun peradaban luhur dari pusat keindahan mu, dan dari itu pula jalanku semakin dekat kepada Tuhan.

Suhardin, 26 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline