Lihat ke Halaman Asli

Saverinus Suhardin

Perawat penulis

Makin Cakap Digital Biar Tidak Ditinggal

Diperbarui: 31 Mei 2023   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seremonial pembukaan workshop literasi digital di Kota Kupang (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Sebelumnya saya melihat lewat media sosial, ada banyak kegiatan literasi digital di beberapa kota dan Selasa (30/05/2023) kemarin akhirnya sampai juga di Kota Kupang.

Saya mengetahui acara itu dari media digital. Seorang teman membagikan di salah satu grup WA yang saya ikuti. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mendaftar.

Saya memang sudah beberapa mengikuti kegiatan serupa. Tapi saya selalu ingin hadir, sebab perkembangan dunia digital itu sangat cepat. Kita baru bahas etika bermedia sosial, misalnya, orang di luar sana sudah menciptakan banyak Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan pekerjaan manusia.

Selain karena perkembangan teknologi yang terus melesat, saya juga ingin menggali pengalaman dari narasumber yang memang belum saya kenal sebelumnya.

Berdasarkan informasi di flyer, ada 3 narasumber. Ivan Raymond Rondo yang disebut sebagai Pegiat Industri Kreatif dan Digital Enthusiast. Zacharias Yezua Matias Therik, ST sebagai Founder DMBS Creative Group. Khemal Andreas yang merupakan CEO Next Generation.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Pemkot Kupang dan rekan pendukung lainnya.

*

Saya tiba di lokasi acara, Grand Mutiara Kota Kupang, menjelang pukul 08.00 WITA. Belum terlihat ramai, tapi beberapa orang sudah ada di sekitar pintu masuk.

Setelah mengisi formulir pendaftaran, saya melihat di salah satu sudut ada yang sedang bermain badminton lewat komputer. Begitu saya mendekat karena penasaran, salah satu orang menawarkan, "Mau coba, Mas?"

Saya tentu saja mau, tapi bagaimana caranya? Ternyata orang yang menawarkan saya itu merupakan salah satu tim dari Kominfo RI. Ia beri petunjuk singkat dan ternyata mudah dimainkan.

Saya hanya diminta memegang sebuah stik seperti gagang pisau dapur. Di depan saya ada layar yang menampilkan orang yang sedang bermain badminton di lapangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline