Lihat ke Halaman Asli

Saverinus Suhardin

Perawat penulis

Citra Polri dalam Cerita

Diperbarui: 30 Mei 2023   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustasi polisi (Sumber gambar: Gerd Altmann dari Pixabay.com)


Citra Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) selama ini dihantam banyak cobaan dan hal itu membuat kita jadi ragu--bahkan jengkel--dengan keberadaan Polri. Lembaga ini ada tapi sepertinya tidak berfungsi dengan benar dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.

Kita ikut senang dengan naiknya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polri berdasarkan survei Litbang Kompas. Tahun 2022 sempat terpuruk pada angka 49 persen dan tahun 2023 menjadi 62 persen.

Naiknya sebesar 13 persen. Lumayan. Kita patut mengapresiasi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang menginisiasi reformasi di tubuh kepolisian. Semoga konsisten dan semangat perubahan itu bisa sampai pada setiap anggota di seluruh Indonesia.

Tapi, kalau pun Citra Polri itu naik, nilainya cuman 62. Saya bilang cuman, sebab itulah respons umum yang biasa kita dengar ketika anak-anak sekolah mendapat nilai di sekolah. Nilai 60-an bagi anak sekolah yang rentang penilaiannya dari 0 sampai 10, masuk dalam kategori cukup.

Itu artinya, Citra Polri masih perlu ditingkatkan dan dipertahankan terus yang sudah baik. Saya berpikir prosesnya akan lama, sebab kenangan tentang buruknya citra Polri juga sudah berlangsung terlalu lama.

Kenang pahit itu terekam dalam alam bawah sadar setiap orang. Sehingga banyak orang yang mengaku darahnya langsung berdesir karena khawatir atau takut ketika melihat orang berseragam polisi.

Bahkan hanya melihat patung polisi saja, ada yang berusaha kabur. Satu-satunya yang bikin tenang meski juga agak menjengkelkan adalah polisi tidur. Kenapa bisa ada persepsi negatif seperti itu?

Polisi dalam Cerita

Tidak hanya di dunia nyata, cerita miring tentang polisi juga mudah kita temukan dalam cerita. Cerita yang saya maksudkan adalah karya sastra berupa prosa seperti novel dan cerita pendek (cerpen).

Kebetulan saya baru saja membaca ulang novel "Orang-orang Oetimu" karya Felix K. Nesi. Bagi yang belum tahu, Felix K. Nesi merupakan penulis asal NTT yang karier kepenulisannya sedang moncer saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline