[caption caption="Suasana kerja bakti di RW 04 Mulyorejo, Surabaya"][/caption]Bicara tentang kebersihan lingungan, bukanlah hal baru bagi kita. Sejak kecil dalam keluarga, atau saat SD, sudah diajarkan. “Buanglah sampah pada tempatnya !”. “Jagalah kebersihan lingkungan !”. “Banyak penyakit menular yang bisa diderita akibat lingkungan yang kotor”. Serta masih banyak lagi kalimat yang dihafal mati-matian agar bisa menjawab saat ujian. Secara teori, atau pengetahuan orang tentang kebersihan lingkungan, sudah tidak diragukan lagi.
Bagaimana penerapannya ? Itulah yang masih bermasalah. Coba lihat di lingkungan sekitar Anda, apa sudah bersih ? Jujur saja, -sebagai tenaga kesehatan/calon perawat-, saya sangat memahami proses terjadi berbagai penyakit berbasis lingkungan, juga masih belum mampu menerapkan dengan semestinya.
[caption caption="Sampah yang tertumpuk di got/selokan"]
[/caption]
Apalagi kalau bicara soal kebersihan lingkungan di tempat umum. Jarang ada yang mau peduli. Akibatnya, banyak sampah yang dibuang sembarangan. Got, saluran, kali/sungai dijadikan tempat bagi sampah. Tumpukan sampah menghambat aliran air. Banyak nyamuk bersarang di sana. Lama-lama tempat aliran air itu menjadi dangkal, lalu saat musim hujan mudah terjadi banjir.
Sama seperti yang terjadi di RW 04 Kelurahan Mulyorejo. Berdasarkan penuturan kader kesehatan lingkungan, masih banyak warga yang belum peduli dengan kebersihan. Hal ini telihat dari kebiasaan membuang sampah sembarangan, seperti di got, kali, atau berserakan saja di halaman. Ditambah lagi warga belum terbiasa memilah sampah yang organik dan non-organik. Padahal, fasilitas tempat sampah yang tersedia sudah cukup memadai. Begitu juga dengan kegiatan penghijauan sudah digalakkan sejak lama, masih terdapat kendala. Tidak semua pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik. Musim kering yang lama membuat tanaman mati, dan beberapa dirusaki oleh hewan liar. Masih terdapat lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan penghijauan dengan tanaman yang bernilai ekonomi.
[caption caption="Membersihkan sampah di got/selokan"]
[/caption]
Sebagai solusi, kami mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Fak. Keperawatan Unair yang sedang melaksanakan prakti keperawatan komunitas, melakukan kerja bakti bersama warga setempat. Ide kegiatan tersebut dicetus saat acara diseminasi awal (MMD II), yang dilakukan hari Rabu (7/10). Saat itu, mahasiswa, kader kesehatan dan tokoh masyarakat satu pendapat, mau agar lingkungan bersih.
Ada 3 agenda utama dalam rangkaian kerja bakti tersebut. Pertama, peyuluhan kesehatan tentang sampah. Kedua, membersihkan lingkungan. Dan ketiga, menanam pohon. Kami menjalin kemitraan dengan Dinas Pertanian Kota Surabaya dalam pengadaan bibit tanaman. Luar biasa, respon mereka sangat cepat. Proposal yang kami ajukan hanya butuh waktu tunggu satu hari, langsung direalisasi. Keesokannya kami mendapat 40 batang bibit kelapa, 5 pohon Melinjo, 10 pohon Glodokan, 10 pohon Palem putri, dan 10 pohon Kemuning.
[caption caption="Penyerahan bibit tanaman dari pihak mahasiswa (Kanan: Pak Abas) kepada ketua RW (kiri: Pak Mukhson)"]
[/caption]
Hari minggu kemarin (11/10), sekitar pukul 06.00, warga RW 04 Mulyorejo bersama mahasiswa berdatangan di lokasi kerja yang sudah ditentukan. Tanpa menunggu lama, dikomandoi ketua RW, ketua RT, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat lainnya langsung bekerja. Ada yang menyapu halaman dan jalan umum, membersihkan sampah di got/saluran, dan menanam pohon. Semuanya dikerjakan secara simultan.
[caption caption="Menyapu di jalan masuk RW 04 Mulyorejo"]
[/caption]