Lihat ke Halaman Asli

Saverinus Suhardin

Perawat penulis

Libur Lebaran 03: Malam Hari di Bali

Diperbarui: 24 Juli 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali saya mengucap selamat sesuai waktu Anda membaca tulisan ini. Selamat pagi, atau siang, atau malam. Senang rasanya bisa terus bercerita tentang pengalaman selama libur lebaran di Pulau Dewata. Sudah ada 2 tulisan sebelumnya. Kalau Anda mengikuti terus, syukurlah, sehingga bisa memahami secara utuh ceritanya. Jika tidak, silahkan klik tulisan ini dan ini.

Tulisan ketiga ini khusus menceritakan aktivitas saat malam hari pertama di Bali. Cerita sebelumnya berakhir saat makan malam di kost teman saya, Vian. Setelah makan, kami menonton acara FTV di salah satu TV swasta. Menurut Vian, dia cukup rutin menonton FTV tiap hari. Bisa jadi referensi saat berpacaran, itulah alasan yang sering dijawab saat ditanya alasan mengapa suka dengan film tersebut.

Namun tidak berlangsung lama. Vian mengajak saya jalan-jalan melihat seputaran Kota Bali di malam hari. Tentu saya mengiyakan. Rela tidak mengikuti jalan cerita FTV. Lagian FTV bisa kita khayal sendiri ceritanya, tapi pengalaman nyata belum tentu bisa terulang kembali. Selagi berada di Bali, tidak ada salahnya kita melihat banyak hal yang unik.

 [caption caption="Bali saat malam hari"][/caption]

Wisata Malam

 

Saya kira, setiap kota di manapun itu, saat malam hari terlihat menakjubkan. Khususnya bagi saya yang lama hidup di desa, tentu saja berdecak kagum melihat lampu berwarna-warni dari setiap rumah, gedung perbelanjaan, hotel, restoran, patung atau monumen, lampu jalan dan sebagainya. Hal yang tidak pernah terlihat di kampung.

[caption caption="Salah satu ruas jalan di Bali saat malam hari"]

[/caption]

Apalagi di Bali. Bangunan yang khas, mulai dari bentuk atap maupun ukiran yang menghiasi dinding gedung, terlihat menawan ketika dipadu dengan cahaya lampu. Hampir sepanjang jalan saya mengungkapkan kekaguman. “Olee...,ngeri e. Adih...pung bagus lai. Mama sayang e...!!?”, dan masih banyak lagi ocehan saya tiap melihat hal yang indah dan unik. Vian tertawa saja sambil mengendalikan jalannya sepeda motor. Apalagi kendaraan sangat banyak, lalu lintas ramai, jika tidak berhati-hati bisa celaka.

Tibalah kami di tempat tujuan. Ternyata Vian mengajak saya ke daerah Kuta-Bali. Suasananya ramai sekali. Banyak orang yang berhilir-mudik. Dentuman musik dari kafe di sepanjang jalan riuh terdengar. Terlihat pula banyak wisatawan yang sedang menikmati makanan dan minuman sambil duduk santai.

[caption caption="Vian di Kuta-Bali"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline