Lihat ke Halaman Asli

Saverinus Suhardin

Perawat penulis

Libur Lebaran 02: Banyak Teman, Semuanya Mudah

Diperbarui: 23 Juli 2015   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai...pembaca setia, selamat pagi/siang/malam* (*coret yang tidak perlu). Terima kasih kalau Anda mengikuti cerita libur lebaran ini sejak awal. Jika Anda pendatang baru di blog ini, saya sarankan untuk membaca tulisan sebelumnya. Caranya mudah, cukup klik di sini. Ok, kita lanjut lanjut lagi dalam seri yang kedua.

 [caption caption="Saya (Saver) dan Vian (sebelah kanan)"][/caption]

Ada Teman..., Aman

Tulisan pertama berakhir pada saat kami diantar bus travel ke alamat tujuan masing-masing. Selama liburan di Bali, saya tinggal kost atau kontrakan seorang teman. Alamatnya di Jl. Ceningan Sari No.15 A, Sesetan. Jujur saja, kalau tidak ada teman yang mau menerima saya, mungkin keinginan berlibur ke Bali tidak bisa terwujud. Biaya akomodasi dan transportasi lokal tidak sedikit. Anda tahu sendiri lah, bagaimana mahalnya biaya hidup di kota pariwisata. Dengan status sebagai mahasiswa, tidak cukup membiayai semuanya.

Namun, karena ada teman, semuanya lebih mudah. Akomodasi gratis. Kalau mau jalan-jalan bisa menggunakan sepeda motor milik teman tadi, asalkan tidak mengganggu jam kerjanya. Asal bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

[caption caption="Inilah teman saya...Vianno Barrera"]

[/caption]

Sebelum bercerita lebih jauh, ada baiknya saya perkenalkan teman saya, sekaligus bagaimana awalnya kami berteman. Namanya Vian, lebih dikenal dengan nama Vianno Barrera di Facebook. Jika Anda mau berkenalan dengannya silahkan klik pada namanya yang berwarna biru. Orangnya baik dan mudah diajak berdiskusi baik hal yang serius, maupun ngobrol hal sepele serta sering bercanda. Saya selalu terkekeh-kekeh setiap dia berguyon.

Saya mengenal Vian sejak masuk SMAK Sta. Familia Wae Nakeng, Lembor, NTT. Sama-sama murid baru saat itu. Tidak lama kemudian, dengan berbagai alasan, Vian berhenti sekolah dan pindah ke Ruteng, tepatnya di SMAK St. Don Bosco.

Saat kelas 2 semester pertama, saya mulai malas ke sekolah. Sering bolos karena merasa jenuh dengan aktvitas sekolah. Sulit dijelaskan kalau ditanya, “mengapa malas ke sekolah ?”. Pokoknya ada perasaan yang sulit diungkapkan, terlalu sulit dijelaskan, yang membuat malas bangun pagi saat hendak ke sekolah.

[caption caption="Jika foto di atas kurang jelas, coba lihat yang ini. Masih Vianno Barrera !"]

[/caption]

Akibatnya, saya ikut pindah ke Ruteng, masuk ke sekolah yang sama dengan Vian. Bahkah, selama satu bulan, saya sempat nebeng di kost-nya. Saya tinggal dengan Vian, ditambah 2 orang teman lainnya. Berempat tinggal dalam satu kamar kecil. Tidur seranjang, makan seperiuk, mandi sesungai, dan sebagainya. Rokok sebatang kadang diisap bersama. Saat salah satu menjemput pacar, semua ikut menemani. Saat ada niat ke sekolah, semua berusaha keras untuk mandi melawan dinginnya Kota Ruteng. Begitupun saat ada seorang yang malas ke sekolah oleh berbagai sebab, teman yang lain pun ikut bertoleransi, sama-sama pada bolos sekolah. Intinya, kami berteman sangat akrab saat SMA dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline