Lihat ke Halaman Asli

JBRIL AS, KERBAU, KELELAWAR DAN CACING

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Normal
0

false
false
false

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Suatu
hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu
makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah
diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi
menemui si Kerbau.

Di
siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS
mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah
kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si
kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah
SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku
dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya
sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui
seekor kelelawar.

Malaikat
Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur
bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar,
"hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai
seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada
Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku
dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah,
berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar
jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang
sedang merayap di atas tanah.

Malaikat
Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu
senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing
menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT
yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku
sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan
tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa
selama-lamanya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline