Lihat ke Halaman Asli

Kelapa Sawit Merubah Kehidupanku

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila Anda membaca judulnya mungkin Anda beranggapan saya seorang pengusahapetani kelapa sawit yang luar biasa, namun jangan salah bahwa saya salah satu anak warga yang dahulu tinggal di tulangbawang-sumatera.

Awal cerita akan saya mulai dari apa yang saya ingat bahwa saya dahulu tinggal disebuah desa nan damai dan relegius, saya selalu pergi ke langgar untuk belajar agama dengan sesepuh disana hingga hampir semua ilmu bisa saya hafal dengan mudah. Namun suasanan itu lenyap sejak desa kami direbut dan didirikan perkebunan kelapa sawit.

Saya yang masih kecil, akhirnya ikut orangtua pindah ke Jakarta tepatnya di Ragunan, disana keluarga kami mencoba memulai hidup baru dengan menjadi penjual mainan dan es cendol hingga akhirnya orangtua memutuskan ikut transmigrasi lagi ke sumatera namun berbeda daerah, disana kami membuka lahan dan sambil bekerja dipabrik sebagai buruh. Namun Bapak saya memikirkan masa depan anak2nya hingga akhirnya memutuskan untuk meninggalnya semua yang telah diperjuangkan dan  kami pindah ke lampung, dilampung saya akhirnya masuk sekolah dasar dan pada waktu itu umur saya sudah 9th 'waduh terlihat paling besar dan cupu'. Baru 2 th saya diajak pindah ke Bojonggede dan melanjutkan sekolah di cibinong hingga akhirnya SMK.

Banyak hal dan perjuangan orangtua yang saya ikuti dan alami, hingga kini kami belum bisa menemukan kesejahteraan financial namun kami selalu berupaya, dan kini malah banyak berita memuat tentang kekerasan dan anarkisme di sumatera kususnya perkebunan kelapa sawit, ya..saya berharap cepat selesai dan rakyat mendapatkan haknya kembali agar tidak semakin meluas, karena sudah sekitar -+20th sejak lahan2 warga di jadikan perkebunan sedangkan warga tidak mendapat apa-apa.

-mohon dikoreksi bila ada yang salah-

hery

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline