Lihat ke Halaman Asli

Suhandono Wijoyokusumo

Grandmaster of kundalini

Milo Part 4

Diperbarui: 20 November 2024   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bab 1: "Pagi yang Nyaris Sempurna" (Lanjutan)

Joko berdiri di depan mejanya, menatap Milo, si kucing yang kini duduk di atas keyboard komputer. Kucing itu menatap balik dengan tatapan yang seolah berkata, "Aku tahu segalanya, manusia, tapi aku tak akan membantumu."

"Baiklah, rencana darurat," gumam Joko, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Langkah pertama: menutupi celana robek. Setelah melirik sekeliling ruangan untuk memastikan tak ada yang melihat, Joko merogoh laci mejanya. Di dalamnya, ia menemukan selembar stiker besar bekas acara perusahaan tahun lalu. Stiker itu berbentuk logo perusahaan yang besar, tapi cukup untuk menutupi area strategis yang robek.

Dengan hati-hati, Joko menempelkan stiker itu di bagian celananya yang sobek. Ia meringis saat merasa sedikit aneh, tapi ini adalah solusi terbaik yang ia punya saat ini. Setidaknya, sekarang ia tidak perlu khawatir memperlihatkan bagian yang tidak seharusnya.

Langkah kedua: rambut. Setelah kegagalan besar dengan kecap pagi ini, Joko tahu dia tidak bisa lagi bertaruh dengan produk apapun yang tersedia di kantornya. Sebaliknya, ia berjalan ke pantry, membuka kulkas, dan menemukan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkannya---botol air soda.

"Teori air soda katanya bisa bikin rambut kaku dan bersih," pikir Joko. "Atau... mungkin aku baru saja membuat itu."

Tanpa pikir panjang, Joko mencuci rambutnya dengan air soda di wastafel pantry. Ketika dia selesai, rambutnya memang tidak lagi lengket, tapi kini malah tampak seperti landak yang baru saja keluar dari mesin pengering.

"Baiklah, ini mungkin lebih buruk, tapi lebih baik daripada rambut kecap," desah Joko sambil menatap bayangannya di cermin kecil pantry.

Langkah ketiga: presentasi. Ia berlari kembali ke mejanya, membuka file presentasi, dan mengecek apakah semua sudah siap. Namun, ketika ia melihat daftar slide yang ada, matanya terbelalak.

"Tunggu... kenapa judul slide-nya 'Masa Depan Nasi Goreng di Indonesia'?" Joko menepuk dahinya. File yang ia buka bukanlah presentasi proyek, melainkan presentasi konyol dari acara internal bulan lalu yang diisi penuh dengan lelucon tak masuk akal tentang makanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline