Lihat ke Halaman Asli

[Cergam] Api Masehi #05

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Cerita Bergambar : API MASEHI

*

#05

*

( gambar #05 )

*

Dongeng & Grafis © 2012 Suhandayana

*

NYARIS matahari meludahkan rona jenar. Semua planet meradius hati-hati, mata sang merah menjulang sonar melecut-lecut. Beberapa jilatan mengais sisa hati manusia. Terasa pedih, galau, serba tergesa. Seberkas menggurat ke pelipis pemadat candu. Seberkas lagi menusuk daun jendela pengertianmu. Masih adakah langit, wahana mustawan luasa tempat matahari berenang-renang? Seberapa pun matahari baru terbit di angkasa, hanya terlihat kerlap bintang biru. Seusai badai api, kolong lelangit bakal lahirkan janji-Mu ke pedalaman hutan dzikir. Menanya gelombang naif mauku, mengapa lidahmu tanpa salam, hanya julur meng-api-fitnah, menyerapah tak tau hujah.

-

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline