Lihat ke Halaman Asli

[hari ibu] susubunda ridho-Mu

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

senandung bunda tak lagi merdu kian lirih, mengiris nadi surga hujati ego anak-anak dungu trah tak lagi tau membalas cinta tak mau tau, tak malu sebagian anak direnggut srigala berapa banyak terhisap nafsu benalu anak-sulung bergelar koruptor atau penjaja negara anak-tengah jadi penyamun dan penyaru anak-bungsu mengekspor tenaga kerja anak-angkat menjual tanah-air sebahu demi sebahu anak-haram keliaran mencecar ibukota anak-anak lain tak diantar pamong ke sekolah atau pos-yandu .

Special Image | National Geographic, daily - . duh, angkatlah hamba-Mu pelupa makna menyusu, jadi penggilas tulang iga biasa menyapa bunda bagai seekor babu bertubi peran hidup menghela berebut asa tiap dinding waktu jargon modern menimpuk kasih bunda hingga pecah lembut-susu saat kau rawat bayimu entah, apa terasa menghulu rela di benakku susubunda tanda ridho-Mu dulu hangati wajah bangsa persada kini nyaris rusak di negeri dadu bencana mengoyak kening pertiwi, membius desa permana namun, langit-Mu masih menyimpan janji syahdu semoga anak-anak mau berdoa: kapan kusudahi perantauan durjana . . * PF: Hari Bunda Indonesia, 22 Desember 2011 ** Baca juga karya kompasianer lain di Cinta Fiksi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline