Lihat ke Halaman Asli

Suhaina Usman

Mahasiswa

Permasalahan Terkait Bullying

Diperbarui: 23 Desember 2022   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Nama saya Suhaina disini saya akan menceritakan beberapa cerita tentang bullying yang terjadi di kampung saya. 

Sebuah akhir yang tragis di dunia pendidikan baru saja dimulai dari Indri 16 tahun berhenti bersekolah karena teman teman di sekolah kami biasa mengejeknya tanpa henti. Mereka ( teman temannya) secara tidak sengaja menyadari kehidupan sederhananya, ayahnya menjadi seorang petani dan juga kuli bangunan biasa di desa kami.

 Di kasus yang lain, Hairul yang berusia 17 tahun tidak dapat bertahan lagi. Dia sangat depresi, meninggalkan sekolahan dan tinggal dirumah karena dia secara terus menerus dibuli oleh teman temannya karena dirinya yang marupakan seorang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). 

Dan dalam kasus yang lain, sekolah SMA di kampung saya sering sekali terjadi perkelahian antara siswa, bahkan kemaren baru saja ada berita beberapa siswa senior SMA membawa ke tujuh siswa juniornya dan menjadikan mereka bahan pukulan. Sheryl, salah satu siswa SMA, dibawa ke Rumah sakit karena memar pada perutnya. Dia menjadi ketakutan untuk pergi ke sekolah.

 Ada juga cerita adik dari teman saya di kampung yang bernama Ainun dia menceritakan tentang adiknya yang bernama Julia, bocah 10 tahun kelas 5 sekolah dasar, menyatakan bahwa dua tahun pertamanya di SD sungguh pengalaman yang sangat mengerikan. Dia secara sedih dibulli teman teman kelasnya karena kegemukannya. Mereka biasa memanggilnya dengan Gajah NTB, Baboon dan banyak nama nama lainnya. 

Ini adalah sedikit kasus yang ada di kampung saya dari ratusan kasus yang sama yang ada di Indonesia dan jumlahnya bertambah setiap waktunya. Di Indonesia pelecehan hadir dalam beberapa bentuk, dari ejekan sampai penghinaan berat. Bahkan kejadian bulli tersebut umum, malangnya hal ini tidak dilihat sebagai masalah yang serius.

 Survey terbaru dilakukan oleh National child Protection commission ( KOMNASHAM) menunjukkan bahwa lebih dari setengah kasus buli dibiarkan tanpa laporan karena bulli dianggap normal di beberapa masyarakat. Juga orang orang yang mendapatkan pelecehan tidak mau melaporkannya karena mereka berpendapat ini akan membuat " sesuatu semakin besar". Atau lebih buruk, mereka juga takut bahwa mereka tidak mempercayai siapa saja dan tidak ingin membagi keadaan buruk mereka dengan siapa saja, Isu buly tersebut telah menjadi sebuahmasalah selam bertahun tahun akan tetapi akhir akhir ini menjadi pusat perhatian dari media berita ketika beberapa kasus dilaporkan.

 Buli mempengaruhi anak secara fisik dan psikis. Diperkirakan bahwa ada ratusan anak anak meninggalkan sekolah setiap harinya karena takut di perlakukan semena mena oleh siswa yang lain dan di beberapa kasus yang lebih parah mereka memilih HomeSchooling, atau dalam keadaan yang lebih parah mereka memilih untuk berhenti belajar. Anak anak seharusnya tidak hidup dalam ketakutan. Mereka seharusnya tidak takut. Sebaliknya, mereka seharusnya menantikan hari hari sekolah dan menikmati kehidupan sekolah. Berdasarkan penelitian bully selalu ada di dalam masyarakat Indonesia, akan tetapi ini telah terbuka karena perkembangan teknologi media. Karena Bully sudah umum dalam masyarakat kita ini sangat perlu untuk menyadari bahwa ini adalah salah. Seharusnya ada kampanye untuk meningkatkan kesadaran.

 Semua pihak seharusnya bekerja bersama sama, melawannya, menghentikannya. Ini sangat menyakitkan melihat anak anak kita menjadi terisolasi dari masyarakat karena mereka diperlakukan secara semena mena. Saya berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang mempunyai hak untuk mengganggu atau mempua orang merasa dipojokkan. Tidak ada seorangpun yang mempunyai kelebihan. Anak anak iniadalah masa depankita dan kita seharusnya melakukan apapun untuk menghentikan bully.

 Saya ingin menekankan bahwa bully adalah masalah dan tanggung jawab semua orang. Jika kamu membiarkan bully, ini berarti kamu terlibat dalamnya apakah itu langsung atau tidak langsung menjadi diam. Sebagian besar orang orang harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Beberapa orang mungkin menganggap bahwa mengejek seseorang adalah lucu, meskipun lucu kepada orang yang menerimanya. Ejekan kecil dapat mengakibatkan sakit dan penderitaan. Ketika ini Nampak tidak berdosa akan teapi effek yang terkumpul dapat menjadi kerusakan besar. 

Tambahan pula, ketika rasa pedih tersebut meningkat, setiap kejadian menjadi sedikit sedikit akan menjadi sangat menyakitkan. Besar kemungkinan bahwa Bully juga terjadi di sekolahmu sehingga ini adalah kewajiban dari setiap siswa untuk melindungi teman teman kelasnya dan mencoba untuk menghentikan bully. Jika tidak bisa kemudian kamu seharusnya menginformasikan guru atau orang tuamu. Tidak banyak diantara kita berpikir untuk mencegah bully. Selama ini tidak terjadi diantara kita mengapa kita tidak melibatkan, mengapa kita harus ikut campur? Akan tetapi tibalah untuk aktif terlibat dalam pemberantasan bully. Sehingga lain waktu jika kamu melihat seseoran dibully, akankah kamu mencoba untuk menghintikannya atau membiarkannya? Ingat, buli adalah masalah semua orang karena itu semua orang harus berpartisipasi dalam pencegahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline