Lihat ke Halaman Asli

Suhaimi Arza

Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Tipe Kepala Madrasah Idaman Guru, Hasil Pengalaman Pribadi Penulis

Diperbarui: 14 Februari 2023   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kepala Sekolah berkolaborasi dengan guru menuntaskan visi dan misi (dok. gambarkerenandroit.com)

Menulislah apa yang kamu anggap bermanfaat untuk dirimu dan orang lain, begitu juga biografi atau pengalaman hidup yang   dapat mengispirasi dan menyampaikan pesan kebaikan maupun pesan yang dapat merubah karakteristik pada jabatan tertentu tulislah dan sampaikanlah.

Penulis adalah guru  yang baru menjelajah ilmu dalam sruktur dunia pendidikan yang diangkat  pada tahun 2019. Empat tahun sudah cukup untuk menjadikan sebuah analisis praktek lapangan . Penulis sudah menikmati  dua kepemimpinan dari  kepala madrasah yang berproses  dengan metode dan cara yang berbeda dari setiap kepemimpinannya.  Walaupun cara dan metode yang berbeda namun tujuan tetap sama yaitu memajukan madrasah.

Tulisan ini ingin  saya bagikan kepada teman teman guru, calon kepala, maupun kepala yang berada diseluruh Indonesia, agar dapat mengetahui, siapasih!  kepala yang menjadi idaman  oleh para guru.

Berikut kriteria kepala madrasah yang menjadi idaman guru dan tenaga kependidikan

1. Mendengar pendapat warga madrasah

Dalam memutuskan segala sesuatu kebijakan , kepala madrasah selalu membicarakan dalam rapat terbuka  dengan seluruh pihak yang terkait seperti guru dan karyawan madrasah. Hasil keputusan rapat harus dari kebijakan bersama yang akan sama sama dihadapi dan dijalankan sesuai dengan pertimbangan dan kearifan.

Setiap kebijakan diambil dengan melibatkan guru akan menjadikan tugas kepala madrasah lebih mudah dan ringan sepertihalnya ketika memilih koordinator madrasah kepala madrasah bisa memilih bersama  guru siapa yang dianggap layak dan berkompeten menjadi koordinator yang bertanggung jawab serta mampu melaksanakan tugas tugasnya sesuai tu poksi. (hal ini akan menghindari kecurigaan proses  kedekatan).

Dalam hal yang tidak didapatkan keputusan bersama dengan guru, kepala madrasah bisa bermusyawarah dengan pihak komite, pendis hingga kankemenag tempat satuan tugasnya.

2. Menengahi masalah dengan humanis

Kepala Madrasah disaaat menengahi permasalah harus menggunakan metode dan cara persuasif yang humanis baik maslah dengan guru, karyawan maupun masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline