Guru merupakan sebuah profesi yang sangat luhur dan mulia, ditinjau dari segi agama, masyarakat, sosial maupun negara, pekerjaan ini menempati sebaik baik pekerjaan. Mereka adalah orang yang jasana besar bagi peradaban dunia.
Jejak guru sejati bukanlah mereka yang hanya berdiri didepan kelas menyampaikan pembelajaran kepada muridnya. Peran guru yang disebut profesi yang sebaik baiknya pekerjaan adalah meraka yang mengwakafkan dirinya untuk pendidikan, pengajar,administrator , penasehat dan banyal lain seperti pembimbing,pengelola,model dan teladan,inovator, evaluator, pendorong dan emansipator.
Guru bukan hanya mengejar jam pembelajaran 24 jam dalam seminggu sehingga selebihnya dianggap adalah pekerjaan beban yang menguras waktu dan tenanganya. Sehingga timbul perkataan " saya hanya diwajibkan mengajar disimpatika atau dapodik 24 jam,agar memperoleh sertifikasi, tukin dan lain lain.
Berikut ini adalah makna hakikat dari guru yang sejati menurut Syaik Ibnu Athai'llah
Guru sejati bukanlah orang yang hanya menyampaikan ilmu dan ceramahnya sebatas yang keluar dari lisannya saja, tapi dia adalah orang yang menjadikan tempat untuk mereka mengambil hikmah dan akhlak .
Bukanlah guru sejati, yang hanya membimbing sekedar dengan makna dari kata kata, tapi mereka adalah orang yang mampu menyusup dengan isyaratnyak ke dalam sanubari peserta didik.
Guru bukanlah orang yang hanya mampu mengajak murid sampai pintu tapi yang disebut dengan guru adalah orang yang dapat membuka hijab antara murid dan guru.
Guru bukanlah hanya orang yang membimbing tapi mereka adalah orang yang membukakan aura kearifan yang dapat membuat jiwa dan semangat para peserta didik bangkit.
Guru yang sejati adalah orang yang membebaskan peserta didik dari penjara hawa nafsu, lalu memasukkan merek keruangan Tuhan.
Guru sejati adalah seorang yang senantiasa menjernihkan cermin hati murid, sehingga cahaya Tuhan bersinar terang didalam hati muridnya.