Siapapun bisa menulis ini adalah mantra yang kita berikan kepada orang orang yang berkata aku tidak punya bakat menulis . Selama hidup pasti reaksi menulis itu akan timbul dengan sendirinya, tinggal apakah reaksi itu dikelola dengan tepat atau dibiarkan begitu saja.
Menulis adalah proses menciptakan catatan dari ide, informasi yang disusun dalam rangkain kalimat dengan cara pandang dan gambaran dari penulis.
Dalam menulis ada dua jenis tulisan yaitu fakta kenyataan atau rekaan yang dilahirkan dari sebuah hayalan.
Tulisan non fiksi adalah sebuah karangan yang dituliskan berdasarkan realita tampa mengada ngada, atau hal yang benar terjadi dalam kehidupan (nyata).
Sedangakan tulisan fiksi adalah sebuah tulisan yang dituangkan dalam bentuk paragraf berdasarkan khayalan pengarang, tidak berdasarkan realita dan kenyataan yang terjadi. Conoh skenario, novell,cerpen , dsb.
Keduan jenis tulisan tersebut dihasilkan berdasarkan gagasan dan imajinasi yang dibentuk menjadi paragragf paragraf.
Menulis cerita pada hakikatnya adalah mengarang yang dipengaruhi oleh rekaan dan imajinasi penulis. Siregar (dalam Gie, 2022:197) menyatakan bahwa cerita adalah sebuah ekspresi yang mengunakan kata kata untuk sebuah kejadian atau peristiwa yang dialami oleh manusia.
Menulis Cerita Fiksi
Cerita fiksi hampir sama dengan berita dusta atau rekaan. Walupun dimulai dengan kisah nyata tetapi ujungnya tetap di buat adanya konflik dan ending dari setiap cerita fiksi (seperti sinetron). Dengan menulis cerita fiksi kita bebas berfikir tampa batas dalam mengungkapkan ide ide yang akan dirangkai dalam cerita yang utuh.
Manfaat Menulis Cerita bagi Guru