Lihat ke Halaman Asli

Suhaimi Arza

Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

MIN 12 Nagan Raya Berduka atas Meninggalnya Ayah dari Ibu Nurbaiti

Diperbarui: 8 Januari 2023   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok MIN 12Nagan Raya

Awal tahun 2023 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Nagan Raya berduka cita dan turut mendoakan atas meninggalnya ayah dari ibu Nurbaiti salah satu guru  MIN 12 Nagan Raya pada tengah malam di rumah duka Kabupaten Aceh Besar  pada minggu  8/1/2023.

Kepala MIN 12 Nagan Raya cut Rosmiati menyampaikan rasa duka dan belasungkawa yang sedalam dalamnya kepada Nurbaiti selaku anak dari Almarhum, agar senantiasa tabah dan sabar menghadapi ucian dan cobaan saat ini. 

" saya menyadari dalam kondisi saat ini jauh dari orang tua, Janganlah menjadi ibu ikut merasa bersalah, tidak ada yang menginginkan demikian  tiba tiba mendapatkan kabar Ayah dalam keadaan parah pastinya terkejut dan tidak menyangka ditinggalkan begitu cepat namun yakinlah setiap apapun kejadian saat ini InsyaAllah akan diberikan yang terbaik. Sabar dan teruslah menjadi anak yang disukai dan dibanggakan oleh Ayah dan jadilah tetap ibu Nurbaiti yang  sediakala seperti biasa, pekerja keras,  ikhlas, periang dan saling membantu. ujarnya

" InsyaAllah Ayah husnul khatimah dan bangga memiliki seorang putri seperti Nurbaiti, teruslah berdoa dan jangan lupa tetap kuat dan sabar." lanjutnya.

Saat ini Nurbaiti akan mengambil cuti untuk mengurusi segala keperluan dan mendoakan beliuw selama 7 hari adat di Aceh, selama 7 hari akan kedatangan sanak saudara dan tamu untuk berta'ziyah dan mendoakan almarhum.

"saya mohon ijin meninggalkan tugas mengajar selama beberapa hari untuk mengurusi segala hal dan menanti para saudara yang hari ini baru mandapatkan kabar, dan juga para tamu lainya yang akan melaksanakan ta'ziyah ke rumah untuk berdoa dan menghibur kami, ucap Nurbaiti dalam keadaan mata yang berkaca kaca.

Suhaimi selaku Humas MIN 12 Nagan Raya menyemangatkan temannya tersebut dengan memberikan sedikit motivasi dan kekuatan selain dengan doa dan juga kata kata.

"Setiap yang bernyawa pastinya akan ada batas kehidupan didunia ini, tidak ada yang abadi. Namun keabadian itu ada bukan pada manusi melainkan pada amal. Dunia ini adalah tempat beramal. Orang yang sudah mati tidak bisa lagi beramal namun dia sedang menikmati amalnya, sedangkan kita yang masih hidup masih bisa beramal dan membantu orang yang tidak bisa beramal lagi dengan cara melakukan amal amal kebaikan yang diniatkan untuk Almarhum, InsyaAllah doa  dan kebaikan yang kita lakukakan akan sampai dan bermanfaat bagi Almarhum," Ucapnya

" Saat ini orang  tua  yang telah tiada lagi butuh anaknya harus ada disampingnya menemaniya namun yang dia buthkan sekarang adalah Anak yang shaleh/shaleha yang mendoakannya, anak yang selalu ingat akan ilmu dan teladan  baik  yang telah ditekankan pada karakter anak anaknya  selain itu dia tidak butuh lagi." tutup Suhaimi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline