Tanggal 28 Oktober adalah hari dimana lahirnya Sumpah Pemuda dari rapat para pemuda atau yang Llebih dikenal dengan Kongres Pemuda Kedua pada tahun 1928. Kongres pemuda melahirkan beberapa ikrar yang dibacakan pada hari tersebut. Ada tiga ikrar yang dilahirkan pada kongres pemuda Yyang penulis kutib dari yaitu :
- Pertama : KAMI POETERA DAN POEETERI INDONESIA, MENGAKU BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE , TANAH INDONESIA
- KEDUA : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE , BANGSA INDONESIA
- KETIGA : KAMI POERETA DAN POETERI INDONESIA, MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.
Dalam buku Literasi Politik (2019) karya Gun Heryanto dan kawan kawan dituliskan bahwa ungkapan satu nusa, satu bangsa dan satu bahsa merupakan ikrar yang sangat monumental bagi pergerakan dan perjalanan bansa Indonesia dan merupakan salah satu tonggak awal dalam mengawali kesadaran dalam kebangsaaan.
Sumpah Pemuda dapat dijadikan girah untuk kembali melahirkan semangat para pemuda untuk melanjutkan estafet dari nilai nilai ikrar yang diucapkan pada ketika itu.
Pemuda berani berkata saya adalah warga negara indonesia yang akan membela tanah air dari penjajah walapun dengan pertumpahan darah, pemuda yang barani berkata seluruh bangsa indonesia adalah saudaraku merekalah dengan mereka saya saling mendukung untuk menjaga marwah negeri ini tampak memandang agama, suku, ras, adat, dan perbedaan dalam partai politik.
Pemuda yang berani menjungjung dan menjadikan bahasa indonesia, bahasa pemersatu bangsa waulaupun ribuan bahsa bisa dikuasainya di tetap cinta dan saat bertemu dengan koleganya sesama indonesia dia akan berkata mari kita bicara dengan bahasa indonesai.
Indonesia saat ini butuh pemuda yang berjiwa dan berdikari sekaligus menyatu dengan 3 ikrar sumpah pemuda. Sudah saatnya pemuda bangkit dan meninggalkan keterpurakan saat ini untuk mengejar imteq dan imtaqserta persaingan dari segala segi baik bidang ekonomi, pendidikan , kesehatan dan lain lain. Indonesia tidak butuh pemuda yang hanya berani berkata kata dan mengeluarakn untaian indah yang dibutuhkan adalah pemuda yang berani berkata dan bertinda sesuai perkataan demi kemajuan bangsa dan negeri ini.
Indonesia butuhkan pemuda yang mengayomi untuk kepentingan bangsa bukan kepentingan golongan atau partai semata, pemuda yang berkata semua pemuda yang ada di Indonesia adalah saudaraku silahkan anda naik perahu masing masing dan apabila ada perahu yang lobang maka bantu mereka bukan malah kita tabrak mereka hingga tenggelam. Ini adalah ungkapan saat ini yang terlihat oleh para pemuda,elit politik saling singgung sana sini, dendam diperlihatkan sesama anak bangsa, kepentingan selalu berpihak kepada golongan masing masing tampa melihat kepentingan bangsa.
Jadikan momentum 28 Oktober 2022 untuk berbenahnya para pemuda menggapai cita cita agar negeri ini berdikari sesama anak bangsa saling mendukung dan membanggakan tampa adanya iri hati dan saling menjelekkkan. President Soekarno pernah membakar semangat para pemuda dengan berkata "berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia", "Kalau pemuda yang sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita cita , tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya". " kita bangsa besar, kita bukanlah bangsa tempe , kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta minta , apalagi jika bantuan bantuan itu diembel embeli dengan syarat ini syarat itu! lebih baik makan gaplek tetapi merdeka daripapada makan bestik tapi budak.
Ayoo pemuda Indonesia jadilah pemuda harapan ummat dan kebanggaan negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H