Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

[Salah Mendidik #1] #4

Diperbarui: 4 Januari 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imagebam

   Siapa juga yang mudah percaya, menceritakan apa saja, ke orang baru. Bukan hanya sekarang, sejak lama pun telah ada. Mengambil kesempatan dalam kesempitan. Memang, tak bisa dipukul rata, namun hampir menjadi rata-rata gaya hidup begitu menjadi kesukaan banyak kalangan, tentu mula-mula dibuat lah seolah paling banyak masalah, paling menderita dan sebagainya.

   Tapi, Ladnemi merasa lain, dia pikir Aban ini tak merekayasa cerita. Hanya tinggal kecanggungan dan kurang percaya diri saja untuk berbagi cerita. "Tenang kawan, usah terlalu risaukan apa yang telah aku ceritakan tadi. Dengan begini, sesakku cukup merenggang, tentang solusi, nanti nanti juga pasti bakal kutemui."

   Sikap ini lah yang membuatnya makin yakin. Tentu tak semudah itu, sebab bukan satu dua orang yang telah ditemukannya selama hidup. Jelas bisa terlihat dan terasa dengan mudah, mana yang memanipulasi, mana yang hakiki murni hanya ingin menumpahkan keluh derita pribadi.


   Sambil menghembuskan napas beratnya, Ladnemi kini merasa harus menanggapi keluh derita temannya. "Yang Bapak ceritakan tadi, ceupch---bisa dibilang, kalau boleh saya berkomentar, dia terlalu terbawa suasana, sehingga tak lagi mementingkan betapa pentingnya riset mendalam," wah ini sih respon yang membuat Aban terjengkang sekaligus cengang.

   Pahit, betul. Tapi dia harus rela melegakan hatinya. Tak bisa Aban merasa paling benar atas kepercayaannya sendiri. Betul! Sudut pandang lain bisa jadi lebih efektif dalam menjalani hidup.

   Pmg, 040124, 04.15, halub




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline