Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah istilah medis untuk gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif.
Impulsif, melakukan sesuatu tanpa dipikir akibatnya dan dilakukan secara berulang kali. Sudah diingatkan, masih ngebatu. Susah kalau emang udah batu dari sananya.
Hiperaktif, tidak bisa diam atau bahkan sulit fokus.
Biasanya memang kasus ADHD kerap terjadi pada anak-anak, tapi sekarang ini banyak juga orang-orang dewasa yang terdiagnosis ADHD.
Di antara sebabnya:
1. Lingkungan, polusi ikut andil dalam hal ini, misal kondisi di rumah sudah kondusif eh tapi di luar rumah, siapa yang bisa menjamin? 2. Kurang Istirahat dan gizi, terlalu penting diabaikan mengenai istirahat dan asupan yang masuk ke dalam tubuh, tentu ini harus menjadi konsesn yang serius bagi tiap individu, yang paling utama halal dan baik. 3. Ada gangguan neurologis (kelainan pada sistem saraf) lain, seperti: bipolar atau spektrum autisme, 4. Keracunan timbal, timbal itu sendiri adalah salah satu logam berat bernama lain Plumbon (PB), masih banyak ditemukan pada cat kayu dan besi warna-warni.
Di antara bahaya timbal: gejala halusinasi, muntah, saluran pernapasan, penyebab ketidaksuburan, kemunduran otot dan jantung, anemia, kelesuan, dan kelumpuhan sendi---dan masih banyak lagi.
5. Gangguan selama kehamilan, seperti stres berlebihan pada ibu hamil. Tentu siapa pun pernah stres, tapi ya jangan berlarut-larut. Belajar menerima goresan takdir. Jangan apa-apa bisanya nyalahin keadaan terus.
Pmg, Sabtu 301223, 17.23, halub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H