Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Orang-orang Kota Mabuk....

Diperbarui: 29 Desember 2023   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pngtree

.

      Tidak bisa mengurus diri sendiri, membayar pembantu, dalam jangka waktu kesepakatan berat sebelah sebenarnya, tapi selalu terlalu sulit untuk diakui, bahkan yang tragis iblisnya---banyak kisah pagar makan tanaman.

   Seharusnya dilindungi, masuk dalam kategori orang-orang layak dan patut mendapatkan dan dijaga, malah dibuat menganga [SemogaTakTerjadiDiPihakPembacaDanPenulis.KitaHarusBenar-benarHati-hatiAkanHalItu!].

   Peruntungan nasib, dari bawaan keluarga bisa dibilang, "Iya." Bisa juga, "tidak." Mungkin sebelum meng-kota, semua serba ada, keinginan ini itu mudah saja diwujudkan.

   Biar pun, banyak juga orang-orang kota yang tak begitu apa-apanya serba ada, malah mengupayakan beradaptasi dengan ketat---agar tetap bertahan dalam banyak hal.

   Yang aneh, nyeleneh, kalau dibilang unik terlalu memaksakan pujian sepertinya. Ada yang lebih betah ngurusin keluarga orang lain, sedang anak dan suaminya ditinggal begitu saja, fitrahnya, sifat bawaan yang seharusnya ada di jenis orang yang satu ini, malah sengaja dihapus. 

   Ekonomi sih ekonomi, tapi yang waras, sedikit saja lah. Dalam beberapa kasus, ada yang sangat menuntut kepala keluarganya untuk tetap bisa seperti kebanyakan orang pada umumnya.

   Jelas-jelas setiap dari siapa pun pasti berbeda dengan yang lainnya, dalam hal apapun. Ini biasanya yang mengintervensi tak jauh, kalau bukan pihak keluarga, ya teman, atau kebanyakan nonton film serial drama---dengan alasan pembelajaran, lalu diupload di seluruh akun media sosialnya se---tiap waktu dalam setahun, dua, tahun---seumur hidup---kalau yang diidolakan itu adalah yang nomor satu dan paling sangat layak dicontoh. BRAVO!

   Cls, Jum'at291223, 07.16, halub

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline